
– Diduga stres diteror tagihan pinjaman online (Pinjol) ilegal, seorang janda berinisial JB ditemukan tewas gantung diri di Cinere, Kota Depok. Pasalnya, di ponsel ibu dua anak ini terdapat chat tagihan Pinjol ilegal.
Kapolsek Cinere AKP Suparmin mengatakan JB ditemukan tewas dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya, Senin (01/11/2021) pukul 06.30 WIB.
“Jadi bangun pagi anaknya ke dapur nyari emaknya enggak ada. Nah, pas enggak ada, neneknya masuk rumah dan begitu masuk lihat korban sudah gantung diri,” jelasnya ketika dikonfirmasi, Selasa (02/11/2021) mengutip dari cnnindonesia.com.
Suparmin mengatakan, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang dialami oleh JB. Sehingga ia memastikan korban murni meninggal dunia lantaran gantung diri.
Berdasarkan keterangan saksi dan informasi yang diperoleh, korban mengalami depresi karena terlilit utang.
“Motifnya karena faktor ekonomi yang menyebabkan JB gantung diri. Kami juga memeriksa handphone milik JB dan terdapat beberapa chat tagihan utang,” ujar Kapolsek.
Suparmin menjelaskan dari isi percakapan tersebut terdapat sejumlah tagihan utang Pinjol sebesar Rp12 juta. JB yang tidak mempunyai pekerjaan tetap diduga tidak kuat membayarnya dan memilih bunuh diri.
“Dia enggak sanggup lagi. Sendirian punya dua anak kerja serabutan, utang pokoknya Rp12 juta. Kalau membengkaknya kita enggak ngerti (jumlahnya),” ucapnya.
Sebelum ditemukan tewas, kata Kapolres, korban juga telah meninggalkan sebuah surat wasiat yang berisikan permintaan maaf pada keluarga. Dalam surat wasiatnya, JB menitipkan kedua anaknya yang masih berusia 8 dan 13 tahun kepada pihak keluarga.
“Iya ada tulisan yang ditinggalkan korban, intinya dia minta maaf sama orang tua, dan titip anak-anaknya,” jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah kasus bunuh diri akibat teror Pinjol terjadi di sejumlah kota. Salah satunya, seorang ibu rumah tangga berinisial WPS (38), warga Selomarto, Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah yang meninggal akibat bunuh diri, Sabtu (02/10/3021).
Dia diduga nekat mengakhiri hidupnya usai diteror penagihan utang puluhan juta rupiah dari 23 pinjol. Kepolisian kemudian membongkar jaringan koperasi simpan pinjam yang diduga didanai oleh WN China.
Discussion about this post