– Dorong program Electrying Vehicles di Kalimantan Barat, khususnya untuk pengguna motor listrik di Kota Pontianak, PLN Kalbar kembali resmikan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Jalan Sultan Syarif Abdurrahman, Minggu (12/12/2021). Acara yang juga dibarengi dengan deklarasi Motor Electric Club (MEC) Kalbar ini dilaksanakan di HUIS Cafe.
Menurut Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Kalbar, Samuji, acara peresmian penggunaan SPLU yang dikaitkan dengan deklarasi MEC Kalbar ini merupakan komitmen PLN untuk terus memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menikmati listrik secara aman dan nyaman.
Menjadikan listrik sebagai ‘Gaya Hidup atau lebih dikenal dengan Electrifying Lifestyle dan juga sebagai pendorong kegiatan ekonomi dengan memajukan pelaku UMKM serta aktivitas lainnya.
Dikatakannya, PLN sangat mendukung upaya pemerintah dalam rangka mensukseskan program energi bersih atau green energi, dimana PLN sendiri memiliki program strategis yakni Green, Lean, Inovative dan Customer Focus.
“Khusus pengguna motor listrik akan kami dukung sepenuhnya dengan menyiapkan infrastruktur berupa SPLU yang sudah tersebar. Jadi tidak perlu risau karena SPLU sudah tersebar ditempat-tempat strategis di Kalbar,” tutur Samuji.
Dijelaskannya, untuk charge motor listrik dari ‘0’ sampai dengan terisi penuh hanya butuh biaya 2,5 kWh atau setara dengan Rp 2.500 dengan jarak tempuh 60-70 km. Sedangkan mobil listrik biaya charger dari 0 sampai dengan terisi penuh cukup dengan biaya Rp55 ribu saja dengan jarak tempuh 300 km atau setara jarak tempuh antara Pontianak – Singkawang (PP).
SPKLU akan segera hadir di GAIA Mall Insyaa allah bulan Desember 2021 ini dan akan menyusul di Kota Singkawang yang tersedia di PLN UP3 Singkawang pada bulan Januari 2022 nanti.
“SPLU ini memang selalu kita pasang di pusat-pusat keramaian, dimana banyak aktivitas warga dilaksanakan. keberadaan SPLU sangat membantu aktivitas warga. Bagi para pengguna motor listrik, dapat men-Charger baterai motor listriknya sambil bersantai di cafe atau berolahraga disekitar Taman Untan atau Digulis,” tutur Samuji.
Sementara itu, Ketua MEC Kalbar, Sukirno, mengaku bahwa komunitas ini dibentuk atas dasar persamaan persepsi serta keinginan untuk mengurangi dampak emisi atau polusi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak.
“Sudah saatnya kita segera beralih menggunakan motor listrik, karena selain bebas polusi, motor listrik terbukti lebih hemat dan praktis, pajak per tahunnya pun sangat murah, tidak lebih dari Rp15 ribu,” ungkap Sutrisno.
Untuk menggiatkan penggunaan motor listrik, pihaknya akan berkerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk PLN Kalbar dalam melakukan berbagai program promosi dan sosialisasi agar semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk segera beralih menggunakan motor listrik. (m@nk)
Discussion about this post