JURNALIS.co.id – Pemerintah Kabupaten Sanggau akan memulai kick off vaksinasi Covid-19 anak usia 6 – 11 tahun pada Selasa (18/01/2022). Pencanangannya digelar di SDN 04 Tanjung Sekayam dan SD Paroki Sanggau.
Kepala Dinas Kesehatan Sanggau Ginting mengatakan vaksinasi ini menargetkan 100 anak. Vaksin digunakan jenis Sinovac.
“Kick-off vaksinasi anak usia 6 – 11 tahun akan dilakukan serentak di Kalbar, besok Selasa (18/01/2022),” katanya, Senin (17/01/2022).
Dijelaskan Ginting, vaksinasi anak ini pertama dilaksanakan di Kabupaten Sanggau. Selanjutnya nanti akan dilanjutkan di kecamatan-kecamatan.
“Dilaksanakan oleh Puskesmas-Puskesmas setempat,” ujarnya.
Vaksinasi anak juga akan dilaksanakan di sekolah-sekolah. Pihaknya yang secara langsung mendatangi sekolah.
“Dengan demikian ada koordinasi antara tim di kecamatan dengan Dinas Pendidikan, atau pun sekolah setempat, terkait sasaran dan jadwal vaksinasi tersebut,” jelasnya.
Disampaikan Ginting ada 48.041 anak yang akan menjadi sasaran vaksinasi. Masing-masing akan mendapatkan dua dosis vaksin Sinovac. Vaksinasi anak juga bakal dilaksanakan pararel dengan vaksinasi lainnya.
“Untuk masyarakat 12 – 60 tahun tetap kita laksanakan. Lansia juga tetap kita laksanakan,” ucapnya.
Di samping itu, juga booster untuk Lansia akan dilaksanakan. Vaksinasi anak karena berkait proses belajar tatap muka, sehingga akan selesaikan dalam waktu secepatnya.
“Dan mudah-mudahan itu tidak terlalu sulit. Anak ini komunikasinya ada di sekolah,” sebutnya.
Ginting mengungkapkan paling-paling yang menjadi kendala nantinya adalah ketersediaan vaksin. Karena sampai saat ini ketentuannya menggunakan Sinovac. Sementara saat ini vaksinnya terbatas.
“Kalau memang (vaksinnya) cukup satu bulan, kemungkinan satu bulan selesai (vaksinasi anak),” ulasnya.
Ginting berpesan kepada orang tua dapat mendorong anaknya untuk mau divaksin. Bahkan bila perlu, anak diantar atau didampingi untuk mendapatkan vaksinasi.
“Diharapkan orang tua mendukung,” lugasnya.
Orang tua juga tidak perlu takut. Lantaran anak-anak sebetulnya sudah biasa imunisasi di sekolah.
“Jarum suntik yang digunakan lebih kecil, dari jarum suntik yang biasa digunakan. Jadi harusnya tak usah takut, Mengingat demi untuk keselamatan anak, keselamatan keluarga, dan keselamatan masyarakat semua,” pungkas Ginting. (DD)
Discussion about this post