JURNALIS.co.id – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo terus mengingatkan terhadap pihak terkait untuk disiplin protokol kesehatan (Prokes) dengan benar, terutama di lingkungan tempat beraktivitas
Sigit juga meminta pihak sekolah menerapkan Prokes dengan ketat, khususnya pada saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal tersebut dilakukan untuk kewaspadaan penyebaran virus jenis baru, yakni Omicron yang belum terdeteksi di Kalbar ini.
“Yang melaksanakan kegiatan tatap muka, wajib perketat Prokes,” ucap Sigit saat konferensi pers usai kunjungannya ke Kantor Bupati Kubu Raya untuk memantau vaksinasi anak usia 6 – 11 tahun dan Lansia, Rabu (19/01/2022).
Sigit mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut.
“Tadi juga kami terhubung secara nasional melalui vicon dan target kita hari ini minimal 1 juta anak divaksin, karena saat ini varian Omicron sudah mulai masuk dan dalam dua minggu terakhir terjadi peningkatan,” ungkapnya.
Sigit juga berpesan seluruh warga Kalbar untuk segera melakukan vaksinasi, menjaga protokol kesehatan, serta menjauhi kerumunan.
“Yang sudah dua kali vaksin dan sudah lewat dari 6 bulan, silahkan mendaftar untuk vaksin booster untuk meningkatkan imun,” pungkas Kapolri.
Ditempat yang sama, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan saat ini di Indonesia terjadi kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron hingga mencapai 1400 kasus.
“Untuk kasus yang terbanyak berada di Jakarta. Sedangkan untuk Kalbar masih belum ditemukan,” kata Budi.
Meski kasus Covid-19 varian Omicron kenaikan kasusnya cukup cepat, lanjut Budi, tetapi angka masyarakat yang masuk rumah sakit dan meninggal sangat rendah.
“Yang masuk rumah sakit dan angka yang meninggal itu rendah. Salah satu sebabnya karena sudah banyak masyarakat kita yang sudah divaksin, masyarakat menyikapi ini jangan panik,” tuturnya.
Dia meminta masyarakat jangan takut untuk rutin dilakukan di tes, karena Pemda sudah menyiapkan segalanya, terutama tempat isolasi, jika ditemukan positif.
“Saya mengajak seluruh keluarga untuk divaksinasi. Ini untuk meminimalisasi risiko dari terjangkitnya Covid-19,” imbuh Budi.
Sementara Gubernur Kalbar Sutarmidji juga mendorong pemerintah daerah untuk melakukan vaksinasi Covid-19 bagi anak umur 6 tahun sampai 11 tahun.
“Kemenkes sudah mendorong pemerintah daerah untuk pelaksanaan vaksinasi bagi anak umur 6 sampai 11 tahun tanpa harus melihat capaian vaksinasi. Makanya saya minta Pemda bisa segera melakukan sosialisasi untuk percepatan vaksinasi bagi anak ini,” tuturnya.
Dia mengatakan percepatan vaksinasi bagi anak tersebut juga akan digencarkan bersamaan vaksinasi booster bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi sebanyak dua kali, sesuai ketentuan yang berlaku.
“Jadi, stok vaksin sudah tersedia, tinggal bagaimana pemda mempercepat melaksanakan vaksinnya. Jangan takut stok tidak ada, karena ini sudah dijamin oleh Kemenkes,” tutur Midji.
Di lokasi yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun, capaian vaksinasi di Kubu Raya sebanyak 64 ribu lebih.
“Ada penambahan 64 ribu lebih masyarakat vaksin Covid-19. Jadi dari target awal sebanyak 432.686 warga menjadi 492.686 warga,” kata Muda.
Dia menambahkan, pihaknya akan membuat aturan wajib vaksin bagi anak untuk melakukan kegiatan tatap muka di sekolah.
“Kami juga menghimbau semua orang tua agar tidak ragu membawa anaknya untuk vaksinasi Covid-19 di lokasi yang telah disediakan, baik disekolah, puskesmas maupun di desa,” pinta Muda (sym)
Discussion about this post