JURNALIS.co.id – Ikatan Mahasiswa Teluk Keramat (IMTEK) menggelar dialog interaktif dengan tema ‘Gerakan Bersama Melawan Aksi Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Kecamatan Teluk Keramat’. Kegiatan yang digelar di Aula SMKN 1 Teluk Keramat, Kamis (24/02/2022), diharapkan agar setiap desa dapat menyelenggarakan sosialisasi akan bahaya kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.
Rona, Kabid Litbang PW IMTEK mengungkapkan tingginya kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sambas membuat sejumlah pengurus IMTEK prihatin. Oleh karena itu, pengurus IMTEK menggelar dialog interaktif guna memberikan pemahaman akan bahayanya kekerasan seksual terhadap anak.
“Dialog Interaktif yang kami laksanakan merupakan bentuk keprihatinan kami terhadap kasus-kasus Kekerasan, maupun aksi pencabulan yang sangat marak di Kabupaten Sambas, khususnya di Kecamatan Teluk Keramat, sudah tiga kasus serupa terjadi,” ungkapnya.
Rona menambahkan bahwa hasil dari dialog interaktif yang dilaksanakan harus dapat segera implementasikan dan berharap setiap desa dapat segera menggelar sosialisasi anti kekerasan seksual terhadap anak. Untuk memperlancar kegiatan sosialisasi yang akan digelar oleh setiap desa di Kecamatan Teluk Keramat, pihak IMTEK siap untuk menjadi motor penggerak.
Menurut Rona tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Sambas harus segera ditangani dengan serius. Dalam hal ini, harus ada kebijakan dan tindak tegas dari pihak terkait agar dapat menghabisi predator anak.
“Bukan saatnya untuk main-main dengan kasus pencabulan seperti yang telah terjadi beruntun di kabupaten Sambas, ini merupakan penyakit yang harus diobati. Kebijakan dan tindakan cepat harus kita gerakkan bersama demi mengurangi bahkan menghilangkan predator anak di Kabupaten Sambas,” tegas Rona.
Sementara Itu, Ketua umum PW IMTEK Sahida mengharapkan kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Sambas dapat dikurangi. Mengingat dalam kesempatan itu, pihak IMTEK turut mengundang tokoh-tokoh penting dalam menumpas kasus kekerasan terhadap anak.
“Semoga dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang memiliki power untuk membuat gerakan menumpas aksi kekerasan terhadap anak, angka kekerasan terhadap anak ataupun kasus kekerasan terhadap anak dapat di minimalisir,” harapnya.
Sahida mengatakan bahwa pihak IMTEK akan terus mengawal proses perancangan Perda oleh jajaran DPRD Sambas. Hal itu dilakukan agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu dapat terbentuknya KPPAD di Kabupaten Sambas dan segera direalisasikan untuk mengurangi kasus kekerasan seksual terhadap anak.
“Kami juga akan mengawal Perda perlindungan anak dan perempuan yang saat ini sedang dirancang oleh jajaran DPRD Sambas. Sejauh ini informasi yang kami dapat DPRD sedang membuat Naskah Akademik untuk Perda perlindungan anak dan perempuan di Kabupaten Sambas,” pungkas Sahida.
Dialog interaktif yang digelar IMTEK turut dihadiri oleh, Wakil Ketua KPPAD Kalimantan Barat, Kadis DP3AP2KB, Ketua Komisi I DPRD Sambas, KAURBINOPS SATRESKRIM Polres Sambas, Camat Teluk Keramat, Kapolsek Teluk Keramat, Kepala Desa dan Kepala Sekolah se-Kecamatan Teluk Keramat, serta Keluarga Besar Alumni Imtek. (gun)
Discussion about this post