JURNALIS.co.id – Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu Hairudin meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu gencar melakukan operasi pasar Minyak goreng (Migor) hingga menjelang Idul Fitri 2022. Hal ini guna mengantisipasi kelangkaan Migor di pasaran.
Sebelumnya, kelangkaan minyak goreng ini terjadi pasca diberlakukan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan kebijakan satu harga Migor Rp14.000 per liter untuk kemasan dan Rp11.500 per liter untuk yang curah.
“Persoalan ini kan tidak di Kapuas Hulu saja ya, tetapi menyeluruh di semua daerah. Maka dari itu, Pemkab Kapuas Hulu harus lebih gencar lagi melakukan operasi pasar. Sehingga hal ini tidak menjadi momok di masyarakat, apalagi menjelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri,” katanya, Sabtu (19/03/2022).
Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kapuas Hulu ini mengatakan, kelangkaan minyak goreng itu sendiri seharusnya tidak terjadi. Faktanya, Indonesia merupakan penghasil crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah terbesar di dunia.
Namun, kata Hairudin, faktor melonjaknya harga CPO di pasar global ini dimungkinkan menjadi pemicu kelangkaan di samping tersendatnya pasokan dari distributor ke pedagang belum lancar.
“Agar suplai migor dari industri kepada masyarakat tetap stabil. Maka perlu juga diadakan operasi gabungan ke gudang-gudang untuk menanggulangi praktek penimbunan yang kemungkinan dilakukan oleh distributor maupun toko,” tandasnya.
Untuk kasus penimbun dirinya meminta Disperindag dapat menertibkan hal tersebut, karena dikhawatirkan banyak spekulan baru yang bermain.
“Kita minta dari Disperindag dapat menertibkan hal tersebut. Karena sekarang diduga ada spekulan baru yang bermain terkait dengan minyak goreng ini, dan kita juga minta aparat penegak hukum melalui satgas pangan untuk menindak secara tegas. Dengan tujuan untuk memberikan efek jera kepada spekulan baru yang nakal dan penimbun minyak goreng tersebut,” tegasnya.
Hairudin juga berharap kondisi ini tidak berlangsung dalam waktu yang lama dan pemerintah akan terus memantau kondisi tersebut.
“Kita berharap kondisi seperti ini tidak berlangsung lama, apalagi sebentar lagi kita sudah menghadapi bulan ramadhan dan lebaran idul fitri. Harapan kita, dalam waktu dekat kondisinya mulai membaik mulai dari ketersediaan minyak goreng hingga kebutuhan sembako lainnya. Namun yang pasti kondisi ini selalu kita pantau dan kita koordinasikan dengan Disperindag,” pungkas Hairudin. (opik)
Discussion about this post