
JURNALIS.co.id – Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi upaya percepatan penurunan stunting. Capaian yang sudah baik selama dua tahun terakhir harus terus dipertahankan untuk target pada akhir tahun 2024.
Kapuas Hulu telah berhasil menurunkan persentase stunting dari 32,9 persen pada tahun 2020 menjadi 31,2 persen pada tahun 2021.
“Saya meminta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait supaya melakukan koordinasi agar kegiatan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan hingga tingkat desa dapat tepat sasaran, serta mengoptimalkan kampanye perubahan perilaku terkait stunting kepada masyarakat,” pintanya saat membuka kegiatan kampanye Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2022 di aula DPRD Kapuas Hulu, Sabtu (27/03/2022).
Bupati Kapuas Hulu mengucapkan terima kasih kepada Perwakilan Anggota Komisi IX DPR RI dan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar yang telah berkenan menyelenggarakan kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting.
“Saya ucapkan terima kasih juga kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait yang telah melakukan konvergensi dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu,” ungkap Bupati disapa Sis ini.
Bupati menjelaskan seperti yang diketahui keadaan gizi masyarakat Indonesia pada saat ini masih belum mengembirakan, salah satu diantara masalah tersebut adalah stunting.
Stunting akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tidak hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
“Namun juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak, serta risiko terjadinya gangguan metabolik yang berdampak pada risiko terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hiperkolesterol, hipertensi, bahkan stroke pada saat usia dewasa,” pungkas Bupati. (opik)
Discussion about this post