JURNALIS.co.id – Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Singkawang menyalurkan santunan untuk 100 anak yatim serta 150 paket sembako untuk kaum dhuafa di wilayah Singkawang, Bengkayang dan Sambas. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap anak yatim dan warga kurang mampu.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, kepada perwakilan pengurus panti asuhan dan anak yatim di kantor PLN UP3 Singkawang.
Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, menuturkan bahwa penyaluran bantuan merupakan salah satu program rutin YBM PLN yang dilakukan sejak bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri ini bertujuan untuk meringankan beban hidup warga kurang mampu.
“YBM mengelola zakat penghasilan pegawai PLN yang dipungut sebesar 2,5 persen setiap bulannya dan disalurkan melalui berbagai program, seperti bantuan usaha masyarakat kurang mampu, bantuan bidang kesehatan, dakwah, penanganan bencana, serta santunan dan bantuan sembako seperti yang dilakukan saat ini,” ungkap Meidiansyah melalui siaran pers diterima JURNALIS.co.id pada Sabtu (14/05/2022).
Meidiansyah berharap melalui bantuan dan santunan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban hidup Anak Yatim dan warga kurang mampu.
Sementara Nazarul Hadi (43), Pengurus Panti Al-Amin Singkawang mengaku pihak panti merasa terbantu dengan adanya bantuan dari YBM PLN.
“Atas nama anak-anak yatim yang ada di Panti Asuhan Al-Amin, saya mengucapkan banyak terima kasih. Santunan yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan belajar dan keseharian anak-anak panti. Semoga menjadi pembuka pintu keberkahan bagi seluruh pegawai PLN dimanapun berada,” tutur Hadi.
Senada, Lotek (65) warga Sekura berprofesi sebagai Buruh Tani mengaku sangat bersyukur menerima bantuan sembako.
“Bantuan paket sembako ini sangat membantu warga kurang mampu, khususnya bagi warga yang tidak memiliki penghasilan tetap seperti kami. Semoga pegawai PLN diberikan kesehatan dan rejeki yang penuh barokah. Diberikan kemudahan dan keselamatan dalam menjalankan tugas sehari-hari,” tutur Lotek. (m@nk)
Discussion about this post