
JURNALIS.co.id – Seorang pria ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon sawo pemakaman muslim Masjid Sirajul Munir, Jalan Komyos Sudarso, Kecamatan Pontianak Barat, Kamis (19/05/2022) siang. Sontak pemandangan tersebut membuat geger warga sekitar komplek kuburan.
Diketahui korban atas nama Febiono berusia 30 tahun. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas ini merupakan warga asal Purbalingga, Jawa Tengah.
Kapolsek Pontianak Barat, AKP Jatmiko saat dikonfirmasi sejumlah wartawan membenarkan kejadian tersebut. Penemuan jasad korban berawal seorang anak bernama Dwi Falizah bersama temannya, Ayu, hendak berziarah ke makam neneknya.
“Saksi melihat ke arah pohon sawo, terlihat korban tergantung kemudian memberi tahu kepada temannya,” katanya.
Dua anak perempuan ini lantas menghampiri jasad korban yang tergantung tersebut memastikan apa yang terjadi.
“Keduanya menyaksikan korban dalam kondisi meninggal dunia dengan kondisi korban mengeluarkan darah dari bagian mulutnya,” ujar Jatmiko.
Kemudian kedua saksi langsung memberitahukan kepada seorang pria bernama Thamrin. Thamrin bersama kedua anak perempuan tersebut pergi melihat korban lebih dekat.
“Akhirnya diketahui korban gantung diri, lantaran terlihat korban terlilit tali tambang di bagian leher yang tersambung dengan dahan pohon,” jelasnya.
Jatmiko menuturkan para saksi langsung menghubungi pihak Polsek Pontianak Barat. Mendapat laporan kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara.

“Setelah dilakukan penyelidikan serta keterangan dari para warga setempat bahwa tidak ada yang mengenal korban. Para saksi dan warga juga tidak mengetahui kapan korban memasuki areal Masjid Sirajul Munir,” terangnya.
Dikatakan Jatmiko, jika dilihat dari rekaman CCTV Masjid Sirajul Munir terlihat korban berada di toilet masjid tersebut sekira pukul 10.30 WIB. Tampak pula seorang laki-laki lain keluar dari toilet dengan mengenakan baju warna merah. Namun hingga korban ditemukan dalam posisi tergantung, laki-laki yang mengenakan baju warna merah tersebut tidak berada di lokasi atau belum ditemukan.
“Barang-barang milik korban yang berada di TKP yaitu satu unit handphone Redmi warna hitam dan sebuah dompet warna hitam berisi Fotokopi KTP korban dan uang Rp1.000,” bebernya.
Lanjut Jatmiko, diduga korban gantung diri dengan memanjat batu nisan yang ada di sebelah pohon sawo. Kemudian menjatuhkan dirinya. Tidak ada yang melihat saat korban diduga melakukan gantung diri tersebut.
“Berdasarkan oleh TKP oleh Inafis Polresta Pontianak bahwa korban sudah tergantung/meninggal dunia sekira 3 – 4 jam dari pertama kali ditemukan,” ungkapnya.
Jatmiko menyatakan, pihaknya juga mencari tahu berkaitan dengan siapa saja yang kemungkinan mengenali korban. Hanya saja tidak ada saksi dan warga yang mengenali korban.
Kepolisian bahkan telah coba dikumpulkan informasi dengan menanyai pekerja atau anak buah kapal yang berada di pergudangan sekitar lokasi hingga pelabuhan TPI. Namun hingga saat ini tidak ada yang mengaku mengenali korban.
“Jasad korban kita visum dan kita titipkan di RS. Anton Soedjarwo Pontianak (Dokkes Polda Kalbar). Kita pun mendalami atau penyelidikan lebih lanjut upaya mengetahui penyebab pasti korban yang diduga bunuh diri serta mencari yang diduga rekanan korban yang menggunakan pakaian warna merah dan terekam CCTV Masjid Sirajul Munir,” pungkas AKP Jatmiko. (rin)
Discussion about this post