JURNALIS.co.id – Bupati Ketapang, Martin Rantan memimpin rapat terbuka sinergisitas program pembangunan daerah Kabupaten Ketapang di Stadion Lubuk Gentara Desa Natai Panjang, Kecamatan Tumbang Titi, Rabu (18/05/2022). Kegiatan itu dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ketapang.
Sejumlah program kerja dibahas dalam kegiatan tersebut. Mulai dari vaksinasi, napak tilas 2023, penetapan Tumbang Titi sebagai Kota Juang, rencana pembentukan daerah otonomi baru (DOB), hingga persiapan MTQ ke-XXX Kalbar di Ketapang.
“Untuk kegiatan vaksinasi harus tetap dilaksanakan dan harus digenjot agar kedepan bisa kembali normal dan beraktifitas normal,” kata Sekretaris Daerah Ketapang, Alexander Wilyo, saat membacakan sambutan Bupati.
Untuk rencana pembentukan otonomi baru, yakni ada beberapa daerah. Di antaranya Kabupaten Jalai Kendawangan Raya, Kabupaten Matan Hulu yang didalamnya ada Kecamatan Tumbang Titi, Kecamayan Nanga Tayap, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, dan Kecamatan Pemahan.
Sedangkan untuk Kabupaten Jelai Hulu Air, ada Kecamatan Sandai, Kecamatan Sungai Laur, Kecamatan Hulu Sungai, Kecamatan Simpang Dua dan Kecamatan Simpang Hulu.
“Ketapang adalah Kabupaten tertua dibandingkan Kabupaten lainnya yang berada di Kalbar dan lebih tua dari ibukota Provinsi Kalbar, Pontianak. Dengan demikian Kabupaten Ketapang cocok untuk menjadi provinsi,” ujar Alex.
Rencana pemekaran daerah tersebut mendapatkan dukungan dari anggota DPRD Ketapang. Hal demikian diutarakan langsung Ketua DPRD, M Febriadi.
“Kami DPRD Ketapang menyambut sangat baik dan mendukung penuh program pemerintah daerah yang saat ini dijabat oleh Martin Rantan. Di setiap pertemuan dan rapat kami selalu membahas dan membicarakan tentang program otonomi daerah,” ungkap Febri.
“Jauh hari kami sudah berupaya agar Kabupaten Ketapang ini bisa menjadi Provinsi bernama Tanjungpura dengan lima kabupaten/kota. Semoga ini bisa terealisasi,” timpal dia. (lim)
Discussion about this post