JURNALIS.co.id – Bupati Sambas, Satono, menghadiri penutupan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Bersatu Kecamatan Semparuk, Sabtu (11/06/2022), di Objek Wisata Danau Sebadang, Kecamatan Sebawi. Dalam kesempatan itu Bupati Satono, didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Sambas, Yunisa Satono.
Bupati Satono mengungkapkan, setelah terjadinya perubahan dalam sistem pembelajaran selama masa pandemi Covid-19, membuat tugas guru semakin berat. Selain memberikan pembelajaran, guru juga dituntut untuk membentuk karakter dari setiap siswanya, yang telah sekian lama terdampak oleh perkembangan teknologi informasi.
“Tugas guru semakin berat, tidak hanya mengajar mata pelajaran yang diampu, tapi bagaimana mentransformasikan nilai edukasi, membangun karakter anak yang sudah hampir hilang karena bergeser akibat pengaruh negatif kemajuan teknologi,” katanya.
Setelah sekian lama penerapan pembelajaran dari rumah membuat rasa hormat seorang siswa kepada gurunya berkurang. Tidak hanya sampai di situ, bahkan kepada orang tua sendiri juga sudah berkurang rasa hormat dari seorang anak. Hal itu diakibatkan kurangnya pendidikan karakter yang didapat oleh anak selama pembelajaran dari rumah.
“Karakter anak bangsa, karakter anak daerah, itu sudah mulai pudar. Banyak kita temukan anak tidak hormat kepada orang tuanya. Anak tidak hormat kepada gurunya. Itulah kenapa penting sekali ditanamkan nilai-nilai edukasi, dan membangun karakter anak, oleh seorang guru,” katanya.
Menurut Bupati Satono, pengaruh pandemi selama ini sangat besar. Selain karakter, anak yang baru memulai pendidikannya juga mendapat kerugian besar, salah satunya belum bisa membaca. Dirinya menginginkan guru berperan penuh untuk memaksimalkan potensi Kabupaten Sambas untuk menjadi daerah unggul di Kalbar.
“Dua tahun dilanda pandemi Covid-19, banyak anak SD kelas I dan II belum bisa membaca. Saya tidak ingin Sambas ke depan, yang notabene bisa menjadi kabupaten terunggul di Provinsi Kalimantan Barat, lalu terlambat kemajuannya karena ada los generasi,” katanya.
Bupati Satono juga mengingatkan bahwa guru akan memiliki tugas yang sangat berat untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa. Terlebih Sambas tidak lama lagi akan mendapatkan bonus demografi. Karena saat ini 40 persen populasi penduduk Sambas pemuda di bawah 40 tahun. (gun)
Discussion about this post