
JURNALIS.co.id – Sebagai wartawan atau jurnalis, maka menjadi kewajiban untuk membuat suatu karya tulisan yang menarik serta memenuhi kaedah jurnalistik agar bisa dibaca dan dimengerti oleh pembacanya.
“Ketika kita mengenalkan diri sebagai wartawan, kira-kira apa yang ada dalam benak orang yang kita datangi?,” tanya Rosadi Jamani kepada peserta Workshop Peningkatan Kompetensi Wartawan dalam Mencegah Penyebaran Hoaks dan Bersifat Provokatif yang digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Barat di Cafe Panglima Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kamis (16/06/2022).
Mantan Redaksi Pelaksana Harian Equator (Jawa Pos Grup) karib disapa Bang Ros ini menjelaskan bahwa yang ada dalam benak orang tersebut adalah tulisan. Wartawan pasti dianggap pandai menulis dan tulisannya akan jadi berita. Oleh karenanya, Bang Ros mendorong semua wartawan peserta workshop untuk rajin menulis dengan baik dan benar.
“Memang terkadang masih ada wartawan yang menulis masih ada yang salah dan belum memanuhi kaedah jurnalistik dengan benar. Oleh karenanya, sering-seringlah menulis dan belajar serta mengikuti kegiatan seperti ini,” saran Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat ini.
Bang Ros menyampaikan saat ini mungkin tidak ada lembaga pendidikan khusus menjadi wartawan.
“Sehingga teman-teman belum merasakan langsung pendidikan menjadi wartawan, akan tetapi melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Dewan Pers bisa teman-teman semua lakukan,” imbuhnya.
Bang Ros pada akhir materinya mengajak semua wartawan untuk jeli dalam menyampaikan atau penulisan berita yang bersifat provokatif dan mengandung berita bohong atau hoaks. Apalagi yang bisa mengandung isu sara dan lainya, karena bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Sementara sebelumnya, saat memberikan sambutan pembukaan kegiatan, Ketua JMSI Kalbar, Edi Suhairul mengatakan JMSI didirikan pada awal 2020. Sebagai organisasi media siber atau online ini baru saja terverifikasi dan telah secara resmi menjadi Konstituen Dewan Pers (DP) pada Januari 2022, JMSI berkontribusi meningkatkan kualitas wartawannya.

Edi menuturkan JMSI terus melakukan pengembangan pengetahuan wartawan dengan melakukan pelatihan-pelatihan penulisan berita dan peningkatan kompetensi wartawan seperti yang dilakukan pada saat ini.
“JMSI sebagai salah satu organisasi konstituen Dewan Pers terus berkomitmen ikut melakukan peningkatan kompetensi wartawan dalam pencegahan penyebaran berita hoaks dan berita bersifat profokatif,” ujarnya.

Oleh karena itu, Edi menyebutkan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk saling memanfaatkan seperti Diskominfo Kalbar dan Dikrimsus Polda Kalbar.
Dia menyebut JMSI juga mendorong semua media untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Undang-Undang Pers Tahun 1999. Pihaknya menghadirkan wartawan senior Bang Ros untuk berbagi ilmu tentang pengetahuan penulisan berita yang tepat sesuai kode etik jurnalistik.
“Tujuannya agar teman-teman wartawan bisa mendapat tambahan pengetahuan dan bisa membedakan berita yang baik dan benar dan sesuai fakta dan bisa mengedukasi masyarakat,” tutup Edi.
Adapun dari pihak Dikominfo Kalbar dihadiri langsung oleh M Feri S, Pranata Komputer Mahir, Rihat Natsir Sialalhi, Dewan Penasehat JMSI Kalbar dan Kompol Asep Mustopa Kamil, Kanit Subdit Siber Polda Kalbar. (atoy)





Discussion about this post