JURNALIS.co.id – Sebanyak tujuh petani buah Naga dilatih oleh Perpustakaan Kapuas Hulu untuk membuat satu olahan berupa kerupuk kering dari bahan dasar buah naga.
“Ini program perpustakaan nasional, kita diharuskan bisa bantu perekonomian masyarakat. Maka dari perpustakaan melalui kegiatan transpormasi literasi berbasis inklusi sosial membantu petani buah naga membuat satu olahan berupa kerupuk kering dari bahan dasar buah naga,” kata Almiyat, Kabid Perpustakaan Dinas Perpustakaan Kearsipan Kapuas Hulu, Jumat (24/06/2022).
Almiyati mengatakan,sebelumn sebelumnya pihaknya sudah memberikan sosialisasi untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka sehingga para petani ini pun memanfaatkan pekarangannya dengan menanam buah naga.
“Setelah buah naga ini panen, mereka sulit untuk menjualnya. Maka dari itu pihaknya mencoba petani ini program yang ada,” ujarnya.
Dengan adanya ini pelatihan kepada petani Naga tersebut, dapat lumayan membantu perekonomian para petani ketika buah naga yang sudah dipanen tersebut dapat dioalh menjadi kerupuk karena harganya menjadi lebih tinggi.
“Jadi kami juga bukan hanya melatih mereka membuat kerupuk saja dari buah naga, namun ada juga kita tih mereka membuat, selai dan sirup,” ungkapnya.
Lanjut Almiyati, pihaknya bukan hanya membantu petani ini membuat satu olahan saja, namun pihaknya juga membantu bagaimana memasarkan barang yang sudah diolah tersebut.
“Kegiatan ini tidak putus sampai disini saja namun Pemda siap meneruskan kegiatan tersebut. Melalui forum taman bacaan masyarakat di Trans Kalis, para petani yang sudah mendapatkan pelatihan ini dapat diterapkan kepada petani yang lainnya,” ungkapnya.
Sambung Almiyati, untuk mendorong kesejahteraan para petani Naga di Kapuas Hulu, pihaknya mencoba membangun advokasi dengan dinas terkait seperti UKM dan Perdagangan, pertanian dan perikanan, transmigrasi. Dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat dan desa dan lainnya.
Sementara Abdullah Sani Kepala Dinas Perpustakaan Kearsipan Kapuas Hulu mengharapkan dengan adanya program dari perpustakaan nasional berupa kegiatan transpormasi literasi berbasis inklusi sosial bagi masyarakat bisa menambah kecerdasan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kita harap program seperti terus dipertahankan dan bisa ditingkatkan kembali untuk kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post