JURNALIS.co.id – Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (DPPP) Kabupaten Ketapang mengklaim sebagian besar potensi di Ketapang adalah lahan pangan. Hanya saja, sekarang sebagian sudah alih fungsi dan diperkirakan akan terjadi defisit lahan.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian DPPP, Akhmad Humaidi menyebut bahwa secara keseluruhan di Kabupaten Ketapang terdapat 32.000 Hektar (Ha) lahan pangan atau lahan baku sawah (LBS).
Guna mengetahui total lahan tersebut, kata dia, sekarang pihaknya sedang mengkaji Peratutan Daerah (Perda) tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura (Untan).
“Potensi di Ketapang sebagian besar lahan Pangan. Namun akhir-akhir ini, di perkotaan maupun sudut kota banyak beralih fungsi. Seperti perumahan, jalan, bangunan walet, tanaman perkebunan dan Holtikultura. Ini tentu menjadi masalah,” kata Humaidi kepada JURNALIS.co.id, Sabtu (01/07/2022) pagi.
Menurut Humaidi, kalau alih fungsi lahan terus terjadi, tidak menutup kemungkinan ke depan Ketapang akan defisit lahan pangan. Prediksi demikian sejalan dengan penelitian Kementerian Pertanian Republik Indonesi (RI).
“Sekarang ada penelitian pengkajian Kementerian Pertanian RI, bahwa di Ketapang akan terjadi defisit lahan sekitar 3.000 Ha pada tahun 2035. Ini penelitian orang pusat yang tidak mengetahui secara persis keadaan di Ketapang,” ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi terjadinya defisit lahan, dirinya mengapresiasi program besar Bupati Ketapang. Program tersebut yakni Food Estate atau kebun pangan secara terpadu di Teluk Keluang.
“Kalau di Teluk Keluang terdapat belasan ribu hektar bisa dikelola khusus lahan pangan, itu luar biasa potensinya. Bahkan bisa menutupi lahan yang sudah alih fungsi maupun defisit lahan,” paparnya.
Ia menilai, di program Food Estate yang sedang dalam proses, akan ada lahan yang bisa dijadikan cadangan. Jika tidak dipersiapkan, seiring perkembangan pertumbuhan manusia, maka tidak hanya defisit lahan, tapi berpotensi rawan pangan.
“Jika nantinya food estate di Teluk Keluang sudah jalan, bisa dipastikan di Kabupaten Ketapang tidak akan terjadi defisit lahan,” pungkas Humaidi. (lim)
Discussion about this post