JURNALIS.co.id – Forum G20 di bawah presidensi Indonesia didorong untuk mengembangkan rencana aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim dan polusi udara. Salah satu cara yang dilakukan PT PLN (Persero) adalah menggagas Program Kampung Iklim (ProKlim) di Kelurahan Sindang Sari, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (29/06/2022).
Manajer PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Pembangkitan (UPDK) Mahakam, I Made Harta Yasa, menjelaskan tujuan utama pembentukan Proklim adalah mendorong partisipasi masyarakat di Kelurahan Sindang Sari untuk melakukan upaya-upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
“Sebagai langkah nyata mengurangi emisi karbon terutama dari sektor rumah tangga, partisipasi masyarakat di lingkungan terkecil sangat berdampak terhadap aksi mitigasi perubahan iklim,” ucapnya.
Harta yasa mengatakan PLN menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp 230 juta untuk mewujudkan Kelurahan Sindang Sari menjadi Kampung iklim bebas banjir dan bebas kebakaran lahan.
“Bantuan sarana yang kami salurkan akan diwujudkan dalam program pengolahan sampah organik non-organik, aksi pencegahan banjir melalui sistem biopori, penghijauan, pemanfaatan lahan pekarangan dan pengolahan air hujan untuk menciptakan konsumsi yang bertanggungjawab,” imbuh Harta Yasa.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang hadir dalam kegiatan peresmian Kelurahan Sindang Sari mengapresiasi gagasan yang dilakukan PLN karena sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mewujudkan 20.000 program kampung iklim pada tahun 2024.
“Kita bisa melihat bahwa program ini berguna untuk meningkatkan kesadaran mitigasi terhadap perubahan iklim, mitigasi terhadap bencana, mitigasi terhadap segala hal yang berkaitan dengan potensi kemungkinan akibat dampak perubahan iklim tersebut,” ujarnya.
Kalimantan sebagai salah satu pulau dengan tutupan lahan hutan hujan terbesar di dunia sehingga memiliki peran yang vital dalam aksi perubahan iklim. Oleh karenanya, perlindungan ekosistem yang dilaksanakan oleh masyarakat lingkungan di wilayah tersebut sangat penting untuk memitigasi perubahan iklim.
PLN dan Wali kota Samarinda berharap dengan edukasi yang semakin meningkat, masyarakat akan memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya menjaga keberlangsungan ekosistem dan melindunginya dari dampak perubahan iklim.
Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah. (m@nk)
Discussion about this post