
JURNALIS.co.id. Anggota Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Mitra Masa (MM) II Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah terus menutut hak. Aksi demo hari keempat Sabtu (09/07/2022) di Pelabuhan Internasional Kijing, dikomandoi langsung oleh Pimpinan Pusat, Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI), Anwar Sadat.
Namun sayang, pihak PT Pelindo masih tidak berani menampakan batang hidungnya di hadapan pendemo. Kendati demikian, para pengunjuk rasa sepakat akan terus mengelar aksi hingga hak mereka terpenuhi.
Dalam orasinya, Anwar Sadat mengatakan, bahwa dia datang jauh dari Jakarta dan berdiri ikut dalam aksi unjuk rasa itu, guna ikut menyuarakan penuntutan hak Anggota TKBM MM II Kijing.
“Sebenarnya kami berdiri di sini adalah adanya hak dan tidak adanya kepuaskan kami. Hak yang musti didengar oleh pimpinan di Pelindo. Secara hukum saya seyakin-yakinnya bahwa koperasi TKBM Mitra Masa II adalah berhak beraktifitas di Pelabuhan Kijing,” teriak Anwar.
Itu disampaikan Anwar bukan tanpa alasan. Menurutnya, TKBM MM II Kijing telah memiliki legalitas jelas dan telah mendapat restu sebelumnya sebagai TKBM di Pelabuhan Internasional Kijing, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) dua Dirjen dan seorang Deputi yang menyatakan bahwa dalam satu pelabuhan hanya ada satu TKBM.
Diminta pendapat mengenai tidak beraninya pihak PT Pelindo menghadapi para pendemo guna menjelaskan apa dan kenapa TKBM II batal ditunjuk dalam aktivitas Pelabuhan Kijing? Ini juga disesalkan Anwar.
“Pelabuhan Kijing ini nantinya akan menjadi pelabuhan besar, namun herannya, untuk persoalan kecil ini saja pihak PT Pelindo dan pihak lain yang berwenang tidak bisa tampil menemui kami di sini untuk memberikan keterangan dan malah terkesan ada permainan di belakang,” duganya.
Pun demikian, dia menegaskan, telah meminta Anggota TKBM MM II untuk terus melakukan aksi damai di Pelabuhan Kijing. Sementara dirinya bersama teman-teman di Jakarta akan berjuang di tingkat pusat. Anwar Sadat juga berjanji akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait di Jakarta serta mendatangi DPR RI Komisi IX serta KPK.
“Kita bertekad akan terus mengelar aksi damai ini dengan tetap mengelar ujuk rasa di depan pintu Pelabuhan Internasional Kijing agar para pihak berwenang di sini dan pimpinan di pusat bisa melihat dan mendengar tuntutan kami. Dan kita sudah koordinasikan dengan Ketua TKBM MM II untuk terus mengelar aksi hingga tuntutan tercapai,” tegas Anwar Sadat ditemui di sela-sela aksi demo tersebut.
Diberitakan sebelumnya, unjuk rasa anggota TKBM MM II di Pelabuhan Internasional Kijing bermula dari berubahnya penujukan TKBM yang beraktifitas di Pelabuhan Kijing. Padahal sebelumnya TKBM MM II telah direstui sebagai UPJ organiknya TKBM Jasa Karya Pontianak. Kesepakatan itu terjadi pada 02 Juni 2022 saat melakukan pertemuan dengan Kepala KSOP Kelas ll Pontianak dan jajaran beserta TKBM Jasa Karya Pontianak.
Namun belakangan, kesepakatan tiba-tiba berubah. Surat Perintah Kerja (SPK) untuk jasa bongkar muat barang malah diberikan kepada Perusahaan Bongkar Muat (PBM) dari Tanjung Periuk Jakarta dengan menggunakan jasa tenaga kerja koperasi lokal yang legalitasnya masih dipertanyakan. Anehnya lagi, Koperasi TKBM Mitra Jasa Pontianak yang dikonfirmasi mengaku tidak pernah mengeluarkan SPK yang dimaksud. (afy)
Discussion about this post