JURNALIS.co.id – Sebuah benda diduga serpihan roket asal negara China jatuh di kebun sawit milik warga di Dusun Pengadang, Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau. Serpihan roket tersebut panjang 5 meter dan lebar 2 meter.
Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan mengatakan pada Senin (01/08/2022) sekira jam 08.30 WIB, Polsek Sekayam menerima informasi dari masyarakat sehubungan dengan telah ditemukannya benda yang diduga serpihan roket di lahan milik Yulius Talib (68) di Dusun Pengadang, Desa Pengadang Kecamatan Sekayam.
“Atas informasi tersebut selanjutnya personil Polsek Sekayam beserta warga melakukan pengecekan di lokasi,” katanya, Senin (01/08/2022).
Penemuan benda diduga roket tersebut bermula pada Minggu (31/07/2022) sekira pukul 17.00 WIB saat Yulius Talib pergi ke kebun sawit miliknya. Sesampainya di lokasi Yulius melihat benda yang diduga serpihan roket sudah berada di tengah-tengah kebunnya.
“Atas kejadian tersebut Yulius memberitahukan ke Kepala Dusun (Kadus) Pengadang,” ujarnya.
Di lokasi penemuan serpihan diduga roket tersebut telah dipasang police line. Petugas kepolisian juga telah meminta keterangan awal kepada saksi-saksi atau masyarakat sekitar.
“Kemudian menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati lokasi penemuan serpihan diduga roket tersebut untuk mengantisipasi adanya zat radioaktif di benda tersebut,” jelas Kapolres.
Polres Sanggau melaksanakan koordinasi dengan Polda Kalimantan Barat. Dalam hal ini Sat Brimobda Polda Kalbar terkait penanganan penemuan serpihan diduga roket tersebut.
“Sampai saat ini belum diketahui pasti asal dari benda tersebut. Akan tetapi pada Sabtu malam sekira jam 23.09 WIB sebagian warga Pengadang ada mendengar suara gemuruh dari langit,” tuturnya.
Benda tersebut diduga merupakan bagian atau serpihan Roket Long March 5B yang diluncurkan dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang, China pada 24 Juli 2022 untuk mengirimkan modul Wentian seberat 23.000 kg ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong. Karena di waktu bersamaan serpihan yang diduga roket tersebut juga melintasi Sarawak, Malaysia.
“Hal ini berdasarkan keterangan Malaysian Space Agency (MYSA) atau Badan Antariksa Malaysia,” pungkas Kapolres. (DD)
Discussion about this post