JURNALIS.co.id – Jajaran petinggi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalbar untuk pertama kalinya bertemu secara formal dengan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, Selasa (02/08/2022). Pertemuan berlangsung di ruang kerja Gubernur.
Ada tiga yang dijanjikan oleh orang nomor satu di Bumi Khatulistiwa itu.
“Alhamdulillah, kita sudah bertemu dengan Pak Gubernur. Kita melaporkan perkembangan UNU Kalbar dari awal berdiri sampai kondisi sekarang ini. Beliau menyambut baik kedatangan kita,” kata Rektor UNU Kalbar, Rachmat Sahputra di kampusnya, Selasa (02/08/2022).
Saat bertemu dengan Gubernur, Rachmat didampingi Wakil Rektor 1, Agung Hartono, Wakil Rektor III Jasmin Haris dan staf Usman. Dalam pertemuan itu, terjadi pembicaraan intensif dalam suasana akrab. Gubernur juga merasa senang atas kedatangan para petinggi UNU.
“Ada beberapa point utama hasil dari pertemuan dengan Pak Gubernur. Beliau menginginkan kita melakukan kerja sama ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding atau MoU. Tentunya draft MoU ini akan segera disusun agar bisa segera ditandatangani,” ungkap Rachmat.
MoU ini sangat penting dan bermakna bagi UNU Kalbar. Dari MoU itulah nanti pihaknya bisa mengusulkan banyak hal untuk dikerjasamakan dengan Pemprov Kalbar. Bisa dikatakan payung hukumnya.
“Saya sudah meminta Rektor III untuk segera menyusun draft MoU agar cepat direalisasikan. Apabila draft sudah selesai, segera dikomunikasikan dengan pihak Pemprov Kalbar. Kedua belah pihak sudah tidak ada masalah, barulah saya sebagai Rektor dan Pak Gubernur dijadwalkan untuk melakukan penandatangan MoU,” jelas pria kelahiran Bogor Jawa Barat ini.
Tanah dan Akses Jalan
Sementara Wakil Rektor III Bidang Sarana Prasarana dan Kerja Sama, Jasmis Haris menambahkan, dari pertemuan itu, Gubernur sempat menanyakan luas kampus UNU Kalbar.
“Saya bilang hanya 2,5 hektare. Mendengar itu, Pak Gubernur meminta luas tanah diperluas. Saya sampaikan di belakang kampus itu tanah milik seorang pengusaha,” ceritanya.
Jasmin pun menyebutkan nama pengusaha itu, dan Gubernur kenal dengan nama itu. Lalu, Gubernur menyatakan akan melakukan komunikasi dengan pengusaha itu. “Kita tidak tahu seperti apa nanti, semoga saja Pak Gubernur bisa melobi pengusaha itu agar menghibahkan tanahnya untuk UNU,” harap pria kelahiran Ngabang Kabupaten Landak ini.
Selain soal tanah, Jasmin juga mengutarakan soal akses jalan dari Jalan Ayani 2 menuju kampus UNU Kalbar. Jalan menuju kampus namanya Parit Deraba. Kondisinya sangat tidak memadai terutama untuk kendaraan roda empat.
“Saya sudah sampai ke Pak Gubernur, dan beliau akan memperhatikan soal itu. Semoga bisa dianggarkan oleh beliau agar segera dibangun akses jalan itu,” harap Jasmin yang juga Ketua Pergunu Kalbar.
Gedung yang dijadikan kampus UNU saat ini masih belum rampung. Dalam siteplan-nya gedung itu berlantai empat. Saat ini baru dibangun dua lantai. Dalam kesempatan itu, Jasmin juga menyampaikan perihal gedung itu.
“Saya saya sampaikan, beliau meminta untuk segera diajukan proposalnya. Pokoknya beliau merespons positif setiap usulan yang kita sampaikan. Makanya, setelah pertemuan itu, segera kita menyusun draf MoU,” ungkap Jasmin. (m@nk)
Discussion about this post