JURNALIS.co.id – Erlinawati Anggota DPD RI/MPR RI kembali melakukan sosialisasi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI atau yang dikenal dengan Empat Pilar MPR RI di Kota Pontianak, Sabtu (06/08/2022). Kali ini sosialisasi dihadiri peserta dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Erlinawati yang juga Ketua BKOW Kalimantan Barat mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan dalam rangka menyampaikan dan menanamkan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara secara luas.
“Hal ini dilakukan demi terwujudnya masyarakat yang harmonis, maju namun tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu kunci agar hal tersebut dapat diwujudkan adalah dengan dilibatkannya masyarakat secara luas termasuk yang hari ini kami lakukan bersama dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia Provinsi Kalimantan Barat,” katanya.
Istri Mantan Bupati Kapuas Hulu AM Nasir ini mengatakan, sosialisasi 4 Pilar MPR RI mengambil tema ‘Agustus Bulan Kemerdekaan Sebagai Momentum Tepat Memperkuat Empat Pilar Kebangsaan’. Tema ini diambil karena Agustus merupakan bulan dimana Indonesia memperoleh kemerdekaan.
“Tema tersebut diambil dengan harapan, bahwa 17 Agustus yang merupakan hari kemerdekaan negara kita, Republik Indonesia dapat dijadikan momentum untuk memperkuat dan memperkokoh nilai-nilai kebangsaan yaitu Empat Pilar MPR RI. Karena terkadang jika tidak ada momentum kita sering lupa terhadap nilai-nilai kebangsaan dan hal-hal besar yang pernah terjadi terhadap bangsa dan negara kita,” ungkap Senator yang tergabung di Komite III DPD RI.
Menurut Erlinawati, DPW Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia Kalbar juga memiliki peran yang siginifikan untuk menerapkan sekaligus menyebarluaskan Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat dan khususnya kepada organisasi mereka sendiri.
Erlinawati yang juga Ketua DPW Ikatan Pengusaha Muslimah Kalimantan Barat mengungkapkan, peran DPW Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia Kalbar, misalnya dapat menerapkan Empat Pilar MPR RI dengan cara menggunakan produk-produk dalam negeri saat merias pengantin. Mulai dari bahan rias, baju pengantin, desainer lokal dan motif baju menggambarkan ke Indonesiaan.
“Hal tersebut terlihat sederhana dan kecil, namun berdampak besar terhadap penerapan Empat Pilar MPR RI yang juga berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat sekaligus membuktikan bahwa kita ikut bersama-sama menerapkan Empat Pilar MPR RI,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Erlinawati juga mengingatkan dampak negatif teknologi yang membawa pengaruh sekaligus dapat mengancam dan menggerus secara perlahan nilai-nilai kebangsaan. Jika masyarakat membaca berita, ada anak-anak yang matanya rusak karena kecanduan game, ada yang jatuh karena joget tik-tok bahkan ada yang berbuat asusila dan kriminal karena terpengaruh media sosial.
“Arus tekonologi informasi tidak bisa kita bendung tetapi bisa kita kendalikan, dengan cara ambil yang positif, buang yang negatifnya. Kita bisa kendalikan hal tersebut mulai dari rumah, lewat kita sebagai orang tua. Kita kenalkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika kepada anak-anak kita”, pungkas Cuna panggilan akrab ErlinawatI. (opik)
Discussion about this post