
JURNALIS.co.id – Peresmian gedung baru IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sambas, menjadi bukti upaya Bupati Satono dan Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi melalui Program Sehat Satono Rofi (PROSESAR) hingga kini terus terlaksana.
Peresmian gedung baru IGD RSUD Sambas menjadi upaya pemerintah untuk memberikan kenyamanan bagi setiap masyarakat kabupaten Sambas agar mendapatkan pelayanan lebih baik. Selain dapat berobat gratis bagi masyarakat kurang mampu, tetapi fasilitas yang diberikan juga memadai.
Seperti yang disampaikan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sambas, Lerry Kurniawan Figo mengungkapkan bahwa PROSESAR program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sambas berjalan dengan baik. Hal itu menunjukkan bahwa program tersebut bukan hanya buah manis di bibir, akan tetapi jadi bukti bahwa pemimpin kabupaten Sambas telah menepati janjinya.
“Kebijakan Bupati Satono memperluas cakupan program PROSESAR ke seluruh Puskesmas Rawat Inap layak kita apresiasi dan berikan dukungan sepenuhnya. Ini menunjukan komitmen Bupati dalam memperjuangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat dan sesuai dengan janji politiknya,” ungkap Lerry Kurniawan Figo, Rabu (10/08/2022).
Lerry Kurniawan Figo menjelaskan bahwa langkah pemimpin kabupaten Sambas melalui PROSESAR sudah sangat tepat. Mengingat kesehatan menjadi salah satu kebutuhan terpenting bagi masyarakat tidak terkecuali baik dari yang mampu maupun kurang mampu. Oleh karena itu, melalui PROSESAR masyarakat kurang mampu turut terbantu.


“Jangan sampai ada orang sakit tapi tak bisa berobat karena miskin. Itu tidak boleh terjadi di Sambas. Oleh karena itu saya kira program PROSESAR ini adalah solusi yang tepat dan sangat bermanfaat, serta terbukti membantu masyarakat miskin,” jelas Lerry Kurniawan Figo.
Terakhir, Lerry Kurniawan Figo mengingat kepada rumah sakit yang ada di kabupaten Sambas untuk meningkatkan pelayanan, terlebih dalam penyediaan tenaga medis. Sehingga tidak ada lagi istilah rujuk ke Kota Singkawang dan PROSESAR dapat berjalan dengan baik.
“Tolong ini menjadi perhatian serius bagi pihak rumah sakit, ketersediaan dokter spesialis anestesi, spesialis THT, dan spesialis mata, jangan sampai tidak ada. Ini jelas merugikan kita kalau pasien selalu dirujuk ke luar kota. Sebagai unsur penyelenggara pemerintahan, kami akan pemantauan terus kebijakan ini,” pungkas Lerry Kurniawan Figo. (gun)





Discussion about this post