
JURNALIS.co.id – PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) selalu berkomitmen untuk secara berkelanjutan membangkitkan Indonesia dengan memberikan nilai tambah hasil mineral tanah air.
Hal demikian terlihat, salah satunya dengan upaya terus mendorong karyawan Indonesia agar lebih terampil dan ahli teknologi supaya bisa menjadi tenaga unggul dalam industri pemurnian di Indonesia.
Direktur PT WHW, Boni Subekti mengatakan, dalam memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 tahun, WHW terus berkomitmen secara keberlanjutan melaksanakan konsep hilirisasi industri mineral yang memberikan nilai tambah pada hasil mineral Indonesia.
“Komitmen kami yang utama dengan menggunakan tenaga Kerja Indonesia sepenuhnya mengoperasikan pabrik pemurnian di Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Ketapang,” kata Boni Subekti.
Menurut Boni, WHW terus membuka kesempatan bagi putra putri daerah untuk bergabung dan dikembangkan keahliannya, sehingga terampil dalam bidangnya.
“Hingga Juli 2022, putra putri daerah asal Kalimantan Barat yang telah bergabung mencapai 2.965 orang. Tercatat adanya peningkatan sebanyak 477 orang dari Juli 2021 dengan jumlah 2.488 orang,” paparnya.
Dengan lebih dari 2.500 orang bergabung di WHW, maka secara langsung memberikan dampak ekonomi pemasukan pajak negara dari penghasilan tenaga kerja asal Kalimantan Barat.
“WHW selalu taat dan patuh menjalankan operasional perusahaan sesuai peraturan yang berlaku dan selalu berkomitmen dengan setiap Tenaga Kerja akan dikembangkan keahliannya,” ujar dia.
Kemudian, program Transfer of Technology (ToT) atau keahlian alih teknologi terus dilaksanakan berkelanjutan oleh Tenaga Kerja asal Kalimantan Barat. Departemen yang terlibat Program ToT mulai dari pabrik pengolahan dan pemurnian alumina, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, hingga terminal khusus.
“Dengan menguasai teknologi Smelter Grade Alumina terbaru, maka diharapkan produktivitas alumina bisa dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun mendatang,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, berbagai kebijakan pemerintah terkait pandemi diterbitkan demi melindungi seluruh rakyatnya.
Manajemen WHW sangat tunduk dan patuh menjalankan aturan yang menjadi ketentuan dalam mengatasi penyebaran Covid-19 dengan menerapkan kebijakan strategis.
“Di antaranya kebijakan memproteksi/melindungi Tenaga Kerja dengan penerapan protokol kesehatan sangat ketat, serta dibarengi kebijakan bagi kesejahteraan Tenaga Kerja,” tambahnya.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang, Ir Sukirno, keberadaan WHW memberikan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja asal Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Ketapang.
Ia menyebut, komitmen perusahaan dalam mengapresiasi dan membayar penghasilan karyawan sudah teruji dengan tidak pernah telat membayar gaji karyawan, meski krisis ekonomi melanda dunia akibat dampak pandemi Covid-19.
“WHW sangat peduli dengan karyawannya dan perusahaan selalu tunduk dan patuh menjalankan aturan dan ketentuan ketenagakerjaan. WHW berkontribusi nyata terhadap Produk Domestik Bruto Daerah sebesar 13,34 persen,” sebutnya. (lim)
Discussion about this post