
JURNALIS.co.id – Pemadaman listrik bergilir beberapa hari belakangan di Kabupaten Ketapang dan sekitarnya dikeluhkan masyarakat.
“Bahkan kemarin (Rabu malam, red) perkiraan tengah malam juga mati,” kata Warga Kelurahan Kauman, Dul, Kamis (14/09/2022) malam.
Menurut pria 32 tahun ini pada Kamis (15/09/2022) malam pemadaman bergilir kembali terjadi. Perkiraan waktunya satu sampai dua jam. Soal listrik mati karena pemeliharaan PLTU, ia bisa diterima. Hanya saja, pemadaman bergilir dilakukan cukup lama.
Sementara itu, berdasarkan rilis yang dikirim PLN UP3 Ketapang, pemadaman terjadi karena sedang melaksanakan pemeliharaan pembangkit selama tujuh hari. Mulai Kamis (15/09/2022) sampai Rabu (21/09/2022) mendatang.
Akibatnya, selama masa pemeliharaan tersebut sistem kelistrikan Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara akan mengalami defisit daya sebesar 8 MegaWatt (MW).
Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Singkawang yang membawahi PLTU Ketapang, Erfan Julianto menyebut pemeliharaan ini merupakan pemeliharaan terencana.
Tujuannya demi meningkatkan kehandalan mesin dalam memproduksi tenaga listrik, sekaligus mempersiapkan PLTU dalam kondisi prima selama pagelaran MTQ di Ketapang November mendatang.
“Kami dengan terpaksa menghentikan operasi PLTU selama masa pemeliharaan. Hal ini sesuai dengan prosedur masa pemeliharaan pembangkit. Semoga segala sesuatunya lancar dan tidak ada kendala,” ungkap Erfan.
Sementara Manager PLN UP3 Ketapang, Vicky Reandry Faradian mengatakan akibat defisit daya tersebut, pihaknya terpaksa harus melakukan penyalaan bergilir.
“Kami memohon maaf kepada pelanggan PLN karena harus melakukan pengaturan pembagian daya akibat pemeliharaan PLTU. Semoga pemeliharaan PLTU ini berjalan lancar hingga dapat selesai tepat waktu,” terang Vicky.
Vicky menyebut, pihaknya akan memberikan informasi lokasi-lokasi mana yang akan mengalami pemadaman. Serta diinformasikan secara harian agar pelanggan yang terdampak dapat bersiap-siap. (lim)
Discussion about this post