
JURNALIS.co.id – Dalam rangka menghadapi dan mempersiapkan gelaran Pemilu serentak tahun 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kapuas Hulu melakukan sosialisasi kepada penyandang disabilitas bertempat di FKUB Kapuas Hulu, Sabtu (17/09/2022).
Kegiatan bertemakan ‘Fasilitasi Penguatan Pemahaman Kepemiluan Kepada Disabilitas dalam Menghadapi Pemilu Serentak 2024’ ini dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Kapuas Hulu Musta’an.
Dalam sambutannya Musta’an menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini khusus dilaksanakan pada penyandang disabilitas. Kegiatan ini wujud dari kesadaran bersama bahwa perlunya perhatian khusus kepada disabilitas yang berkaitan dengan kepemiluan.
“Serta sebagai ajang wahana mendengarkan keluhan dan aspirasi bagi disabilitas dalam menyalurkan hak pilihnya. Mengingat disabilitas juga tertuang secara khusus di dalam Undang-undang terkait pendataan dan keikutsertaan dalam kepemiluan,” katanya.
Musta’an berpesan kepada penyandang disabilitas agar pada Pemilu serentak tahun 2024 dapat berperan aktif dalam mensukseskan pesta demokrasi melalui hak suara dan hak kewajiban.
“Semua hak dan kewajiban itu diatur dalam undang-undang, dan juga pada Pemilu 2024 nanti jangan sampai dirugikan dalam hal menyampaikan hak suaranya,” imbuhya.
Selama ini, kata Musta’an, dirinya melihat hak konstitusional bagi penyandang disabilitas cenderung diwakilkan. Padahal penyandang disabilitas mempunyai hak untuk menyampaikan suaranya.
“Kita harap Pemilu 2024 penyandang disabilitas harus menggunakan hak pilihnya masing-masing. Tidak ada lagi diwakilkan hak konstitusionalnya,” ucap Musta’an.
Sementara Jhoni, salah satu penyandang disabilitas menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi penyelenggara Pemilu dalam hal ini Bawaslu sebagai pengawas yang memberi perhatian khusus bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus.
“Kami mengucapkan terima kasih. Harapan kami ke depan mungkin penyandang disabilitas dapat difasilitasi TPS khusus agar dapat disatukan dan pengawasan menjadi lebih mudah,” sarannya
Jhoni menambahkan, teman-teman disabilitas semangatnya sangat tinggi untuk ikut pemungutan suara. Mereka tetap mau mencoblos meskipun tidak pernah ada program untuk disabilitas yang disampaikan oleh pasangan calon.
“Karena mereka yakin, walaupun untuk saat ini masih belum ada program yang signifikan yang sampaikan, tetapi kami tetap yakin dan menggunakan hak pilih kami sebagai warga negara,” lugasnya.
Untuk teman disabilitas, dirinya berpesan bahwa sebagai warga negara, walaupun punya keterbatasan tetapi kaum mereka punya hak yang sama untuk menggunakan hak pilih.
“Jadi jangan gunakan alasan keterbatasan untuk golput,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post