JURNALIS.co.id – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, bersama Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu yang tergabung di dalam stan Disperindagesdm Kalbar ikut meriahkan Pameran Kerajinan Nusantara (Kriyanusa) tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam Pameran Kriyanusa Tahun 2022 ini yang secara resmi dibuka oleh Ibu Negara Ibu Iriana Joko Widodo dan Ketua Umum Dekranas yang juga Ibu Kerajinan Nasional Wury Ma’ruf Amin.
Pameran Kriyanusa diikuti sebanyak 147 peserta dari berbagai provinsi. Pada gelaran yang berlangsung selama 21 hingga 25 September 2022 di Hall A JCC, Jakarta Pusat.
Pada Pameran Kriyanusa Tahun 2022, kain Tenun Sungkit karya Yunita Marta dan Tenun Sidan karya Yulina Kinut meraih produk unggulan berpotensi yang diberikan oleh Dekranas.
Angeline Fremalco Ketua Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan, Kain Tenun Sidan dan Kain Tenun Sungkit asal Kapuas Hulu memang sudah sejak lama dikembangkan. Salah satunya oleh pengerajin di Desa Menua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu yang juga menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan.
“Tenun Sidan ini mempunyai spesifikasi terdiri dari bahan, yakni benang katun dengan motif kaki kemubai menggunakan warna alam daun kratom dan warna alam daun bunggur dengan panjang 185 Cm dan lebar 74 Cm,” katanya, Minggu (25/09/2022).
Angelina mengatakan, dirinya bersama Bupati Kapuas Hulu melihat langsung proses pembuatan kain tersebut di Desa Manua Sadap Kapuas Hulu dan pihaknya dari Pemerintah Daerah selalu mendukung kerajinan seperti ini karena dapat memulihkan perekonomian pasca pandemi ini.
Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama Dekranasda Kapuas Hulu sudah mendirikan dan telah diresmikan gedung pusat promosi kerajinan Kapuas Hulu dengan tujuan untuk mempermudah dalam pemasaran kerajinan yang ada di Kapuas Hulu.
“Saya mendorong agar promosi dan penjualan produk unggulan kerajinan Kapuas Hulu salah satunya kain Tenun Sidan, melalui media sosial, kami akan bantu mendorong promosi potensi kerajinan Kapuas Hulu,” pungkasnya. (opik)
Discussion about this post