JURNALIS.co.id – PT Cita Mineral Investindo Tbk, bagian dari Harita Group yang bergerak di bidang pertambangan sebagai produsen bauksit dan alumina terbesar di Indonesia, hadir dengan pengolahan tambang profesional mengedepankan keselamatan kerja dan tanggung jawab aspek lingkungan dan masyarakat (sosial).
Cita Mineral Investindo atau yang lebih dikenal CMI, sebagai entitas publik memiliki komitmen dalam menerapkan aspek bisnis yang lestari dan berkelanjutan, dengan mengedepankan keseimbangan praktik operasional dengan kinerja lingkungan, sosial dan tatakelola perusahaan yang baik.
Penggunaan energi ramah lingkungan dengan menggunakan panel surya menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh CMI.
CMI telah menggunakan energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Off Grid Sistem dengan kapasitas 19,1 KWp di Wilayah Operasi Air Upas dan kapasitas 34 KWp di Wilayah Operasi Sandai.
Total energi listrik yang dihasilkan sebesar 56.762 Kwh per tahun dan diharapkan PLTS dapat bekerja sampai dengan 20 tahun kedepan.
Seiring dengan perkembangan teknologi terapan listrik tenaga surya, efisiensi energi dan komitmen CMI terhadap lingkungan, sebagaimana yang telah dinyatakan pada kebijakan ESG.
Setiap tahapan kegiatan operasional dilakukan dengan pertimbangan untuk perlindungan lingkungan. Semua kegiatan dalam memastikan warisan lingkungan CMI harus dilakukan dengan sangat baik.
“Pemasangan PLTS ini merupakan bagian dari komitmen ESG Cita Mineral Investindo dalam pencapaian Sustainable Development Goal (SGD’s), khususnya point tujuh tentang energi bersih dan terjangkau, serta poin 13 tentang penanganan perubahan iklim,” kata Senior GM Operation,” ujar Boni Subekti.
Boni menyebut, dirinya optimis kedepannya CMI dapat lebih mengimplementasikan percepatan transisi energi dan mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission.
Selain sebagai alternatif sumber energi terbaharukan, PLTS ini menurut dia, bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 74,4 Ton CO2e/ tahun. Ini merupakan tahap awal CMI untuk transisikan energi menjadi energi terbarukan secara bertahap dan pasti.
“CMI menjawab tantangan ketersediaan energi dan lingkungan, terutama kelistrikan di masa datang, dimana energi berbasis fosil makin mahal dan menipis cadangannya,” ujar Boni.
CMI, sambung dia, telah melakukan kajian dan memformulasikan solusi atas tantangan tersebut, dengan mengaplikasikan solusi untuk pemanfaatan energi yang efisien dan ramah lingkungan.
“Yaitu dengan memanfaatkan energi matahari yang merupakan energi terbarukan dan tersedia di seluruh wilayah Indonesia sepanjang tahun,” tambahnya. (lim)
Discussion about this post