JURNALIS.co.id – Bupati Sambas, Satono didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas, Yunisa Satono meresmikan Jembatan Berkemajuan ke-23 sekaligus membagikan bantuan beras kemasan lima kilogram kepada seratus warga penerima manfaat di Desa Kuala, Kecamatan Selakau, Minggu (24/10/2022) sore.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 1208/Sambas, Letkol Inf. Dadang Armada Sari, Kepala Dinas Perhubungan Sambas, Jalil, Anggota DPRD Sambas, Unsur Forkompimcam, Perangkat Desa dan warga Desa Kuala.
Hadirnya Bupati Satono bersama rombongan disambut antusias oleh masyarakat setempat. Lantaran pada kesempatan itu menjadi momen yang paling ditunggu masyarakat. Karena setelah sekian lama jembatan rusak, akhirnya dibangun oleh Bupati Sambas dengan menggunakan dana non APBD.
Bupati Satono mengatakan bahwa dirinya baru saja pulang dari Jakarta. Namun demi bertemu dengan masyarakat Desa Kuala dia langsung melanjutkan kegiatan peresmian Jembatan Berkemajuan ke-23 ini. Tidak lupa Bupati Satono berterimakasih kepada masyarakat Kuala yang telah bergotong-royong mengerjakan jembatan dengan dana non APBD.
“Saking saya senengnya dengan orang Kuala, hilang capeknya. Jadi Alhamdulillah bisa berkumpul bersama hari ini meresmikan Jembatan,” kata Bupati Satono.
“Jadi saya berterimakasih banyak kepada masyarakat Kuala karena udah bisa bergotong-royong. Ini jembatan sumbangan orang warga kita dari Jakarta,” tambah Bupati Satono.
Sementara itu, Camat Selakau, Alfianra menjelaskan bahwa pembangunan jembatan dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat yang diketuai oleh Danramil Selakau. Dalam hal ini tidak terkecuali, termasuk dirinya yang ikut membantu pembangunan jembatan tersebut.
“Jembatan ini dibangun dengan gotong-royong sebagai koordinatornya adalah pak Danramil. Terimakasih pak Danramil, beliau yang mengkoordinirnya, mengerahkan masyarakat dan aparatnya. Termasuk saya tidak pernah memikul balok jadi ikut memikul balok,” jelasnya.
Alfianra mengungkapkan bahwa gotong-royong yang dilakukan masyarakat merupakan bentuk implementasi dari Desa Kuala sebagai Kampung Pancasila. Sehingga dengan gotong-royong masyarakat Kuala dalam pembangunan jembatan tersebut maka akan menjadi jembatan yang kuat.
“Karena kita udah ditunjuk sebagai Kampung Pancasila maka nilai-nilai Pancasila harus kita keluarkan juga, di antaranya gotong-royong. Jadi kita gotong-royong karena hasilnya untuk kita juga. Jadi jembatan ini pasti kuat karena yang membangunnya masyarakat untuk masyarakat juga,” ungkap Alfianra.
Terakhir Bupati Satono menutup kegiatan dengan membagikan bantuan beras kepada perwakilan dari seratus orang penerima manfaat. (gun)
Discussion about this post