JURNALIS.co.id – Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di GOR Uncak Kapuas, Jumat (25/11/2022).
Wabup menyampaikan bahwa di HUT PGRI ini, guru harus mematuhi aturan yang sudah dikeluarkan Pemerintah.
“Terpenting sekarang Dana Alokasi Umum (DAU) sekarang di luar DAK. Untuk Kapuas Hulu dana pendidikan ini sendiri ada Rp160 miliar tahun 2023. Maka dari itu guru jangan mengeluh, karena Pemerintah selalu memberikan dukungan kepada guru,” katanya.
Wabup disapa Wahyu ini berharap guru harus benar-benar mengajar untuk mencetak para murid untuk selalu berinovasi, berkreasi dan berkolaborasi dengan siapa pun.
“Guru ini sangat penting, saya saja jadi Wakil Bupati tak terlepas dari guru,” ungkapnya.
Wabup sangat mengharapkan agar guru tidak hanya mengajar secara akademik saja, melainkan akhlak juga. Karena sekarang moral anak sekarang lagi menurun.
“Sekarang anak-anak kita mentalnya masih jauh, belum apa-apa sudah menyerah. Inilah tantangan berat dari guru,” ujar Wahyu.
Sementara Sunarko Ketua PGRI Kapuas Hulu menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Kapuas Hulu masih kekurangan guru. Sementara dengan penerima guru melalui PPPK pada 20221 dan 2022 sedikit banyak membantu kekurangan guru.
“Namun masih dirasa kurang karena tahun 2022 ini hanya 110 guru yang diterima, sementara kebutuhan guru honorer yang ada saat ini 1.900 yang mengajar di sekolah swasta,” ujarnya.
Sunarko berharap dengan adanya penerimaan guru PPPK pada 2023 agar jumlahnya diperbesar. Sehingga guru honorer yang ada di sekolah negeri maupun swasta bisa meningkatkan kesejahteraannya.
“Sekarang tantangan guru ini adalah perubahan kurikulum yang sangat masif sementara tidak diimbangi dengan pelatihan yang dilakukan Pemerintah. Jadi guru mengakses sendiri, belajar sendiri. Untuk pembimbingan sendiri tidak ada sehingga guru jadi sulit menerapkan kurikulum itu kepada murid,” pungkas Sunarko. (opik)
Discussion about this post