JURNALIS.co.id – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyalurkan alat pertanian untuk gabungan kelompok tani (gapoktan), Rabu (21/12/2022) di halaman Kantor Dinas Pertanian Kubu Raya. Secara simbolis, alat pertanian tersebut berupa cultivator, power thresher dan hand traktor yang diserahkan langsung Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.
“Sebenarnya sudah lama direncanakan, Namun bantuan ini baru bisa kita luncurkan di perubahan ini. Setelah habis pasca pandemi Covid-19 setelah levelnya sudah baik dan kegiatan-kegiatan dinas dan semua tetap berjalan, namun lambat, hingga baru ini bisa terlaksana,” katanya.
Setelah adanya pelonggaran pandemi, kata Muda, hasil produksi di Kubu Raya terus meningkat, karena daerahnya merupakan basis pangan.
“Setelah Sambas, di Kubu Raya yang paling luas lahan dan paling besar hasil pertaniannya. Ini harus dipertahankan dan kita terus gelorakan. Kita mengetahui banyak alat-alat yang rusak, tapi kita terus perkuat,” ujarnya.
Muda menambahkan sistem datanya juga diperkuat, sehingga bantuan yang diberikan tersebut terdata agar semuanya terkawal.
“Mana yang sudah dan mana yang belum. Tinggal kita buka dalam satu data saja, tidak terlalu repot lagi dan tidak cari-cari lagi di sana-sini. Tapi dalam satu sistem, satu tematik itu sudah ketemu, karena seluruh poktan dan seluruh gapoktan sudah masuk sistem itu,” katanya.
Dia menambahkan dengan adanya data tersebut, time seriesnya jelas, sehingga terkawal, termasuk hasil produksi, sehingga mengetahui perkembangannya.
“Misalnya sekarang hasil produksinya, termasuk luas tanamnya yang dilakukan gapoktan, akan ketahuan. Mudah-mudahan hasilnya semakin waktu semakin luas dan hasil produksinya semakin baik,” katanya.
Muda menambahkan Kalimantan Barat masih bergantung dari luar. Sehingga dengan perkembangan penduduknya semakin berkurang.
“Bayangkan, Sulawesi dan Jawa itu penduduknya semakin tambah dan kebutuhan makan juga makin banyak, jadi sewaktu-waktu 10 sampai 20 tahun ke depan, daerah itu tidak mengirim lagi, karena disana masih kurang,” ucapnya.
Tak hanya itu, Muda menambahkan, pertumbuhan industri dan kebutuhan perumahannya juga semakin banyak, sehingga sawahnya semakin berkurang.
“Jika tergantung dari luar, sangat bahaya bagi anak-anak keturunan dan generasi kedepan. Maka saya bilang, ini menjadi legasi kita untuk bertahan. Anak-anak muda juga harus ikut menanam. Setiap saya keliling, mengajak anak muda untuk menanam. Saya sendiri juga menanam padi, karena saya senang dan bahagia, karena menanam padi itu bagian dari refleksi,” katanya.
“Ini juga untuk bertahan seperti filosofi pagi, haruskan kita rendahkan hati, tapi kita teruskan tingkatkan kualitas akar jati diri kita. Itulah yang kita bangun karakternya pada anak-anak kita,” sambung Muda.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya Heri mengatakan, pihaknya terus berkomitmen dan mengawal kebijakan Bupati terkait peningkatan kinerja ketahanan pangan dan pertanian di Kabupaten Kubu Raya harus bergerak secara simultan.
“Dimulai dari pengadaan bibit, menyemangati agar tetap menanam, terkait UPT-nya dan juga bagaimana ketersediaan alsintan yang memadai,” katanya.
Dalam hal ini, lanjut Heri, dikarenakan Covid-19 sempat tertunda, sehingga di perubahan 2022, diadakan alat-alat atau alsintan ini.
“Untuk hand traktor ada empat unit, power thresher ada enam unit dan cultivator sebanyak empat unit. Mudah-mudahan ini meningkatkan produktivitas pertanian, sekaligus bergerak bersama-sama, sehingga hasilnya bisa membahagiakan,” pungkas Heri. (m@nk)
Discussion about this post