JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghadiri pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Sungai Ambawang sekaligus membuka seminar dengan tema ‘Peran Perempuan dalam Keluarga di Era Milenial’ di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Jumat (06/01/2023). Seminar menghadirkan narasumber Neng Sheila Hasina dari Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur.
Bupati Muda menyampaikan Muslimat NU memiliki karakter para pejuang dan ulama, yakni sikap yang rendah hati tapi tinggi kualitas akar jati diri.
“Muslimat NU prinsipnya sama dengan para pejuang dan ulama, tetap rendah hatinya tapi tinggi akar jati dirinya,” katanya.
Bupati Muda mengatakan di era yang serba cepat saat ini, setiap waktu akan selalu ada gangguan. Karena itu perlu membentengi diri dengan ilmu dan pengetahuan agar bisa tetap menjaga khususnya menjaga hati agar selalu rendah hati.
Lebih lanjut Bupati Muda mengungkapkan, pemberdayaan perempuan untuk kemandirian rumah tangga ada pada misi kelima Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
“Tidak banyak kabupaten/kota yang misinya mencantumkan secara tegas diksi perempuan. Dan visi Kubu Raya adalah bahagia, ini ada hubungannya. Karena itu di Kubu Raya, semua kegiatan pada semua dinas kita tempelkan tematik tentang perempuan,” tegasnya.
Bahkan, kata Bupati Muda, Kubu Raya lah yang pertama kali mengadakan Musrenbang khusus yang membahas tentang perempuan sebelum Musrenbang daerah.
“Dari situ sebenarnya ingin melahirkan diskusi dan pembicaraan serta banyak sekali teriakan-teriakan dan suara-suara yang akhirnya membuat banyak gagasan, ide serta praktik-praktik baik,” katanya.
Bupati Muda menambahkan, hingga saat ini Pemkab Kabu Raya terus berupaya memperkuat peran serta dan pemberdayaan perempuan dari berbagai program di setiap perangkat daerah.
“Karena melalui perempuan ini justru hasilnya lebih signifikan karena melekat langsung kepada generasi dan langsung berdampak,” terangnya.
Bupati Muda menegaskan Pemkab Kubu Raya terus memperkuat peran serta dan pemberdayaan perempuan agar ada proses transformasi. Sehingga perempuan di Kubu Raya bisa lebih meningkatkan keterampilan, tidak pasrah menerima sesuatu, dan tidak menjadi ibu rumah tangga yang hanya diam.
“Kita berupaya melakukan proses transformasi. Dari yang tadinya tidak bergerak menjadi bergerak, dari yang tidak punya inisiatif menjadi mempunyai inisiatif yang tinggi, dari yang tidak mengakses informasi jadi mengakses informasi,” pungkas Muda. (sym)
Discussion about this post