JURNALIS.co.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai perjalanan panjang 66 tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) punya kemajuan. Namun, terpenting ada percepatan-percepatan, karena kemajuan semuanya pasti mengalami.
“Hanya percepatannya yang harus di lebih dipercepat, karena mengingat bahwa penduduk semakin besar, kemudian persaingan global semakin kita rasakan, daya saing sumber daya manusia harus cepat,” katanya usai menjadi inspektur upacara memperingati HUT ke-66 Pemprov Kalbar di halaman kantor Bupati Kubu Raya, Sabtu (28/01/2023).
“Ini bisa membuat kualitas dan dalam konteks kerja-kinerja pemerintah yang sifatnya membuka peluang-peluang dan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat di seluruh sektor,” tambah Bupati Muda.
Menurut Bupati Muda, Kubu Raya sebagai salah satu kabupaten ibaratkan anaknya Provinsi Kalbar berkontribusi untuk memperkuat semua. Sehingga hasilnya ada kemajuan dan percepatan. Dari holding ini, semua kabupaten/kota yang menjadi pondasi harus diperkuat, supaya percepatan-percepatan penguatan IPM.
“Terutama terkait semua dimensi harapan hidup agar usia panjang kemudian kesehatan, misalnya kematian ibu bayi balita, kemudian juga kerentanan dalam setiap rumah tangga, juga soal pendidikan, jangkauan dan juga rata-rata lama sekolah,” ujarnya.
Kata Bupati, semua indikator IPM harus diperkuat dan juga kelayakan hidup. Artinya standar layak hidup harus benar-benar dan detail. Ini harus diperkuat dengan sistem data yang kokoh, address tidak bisa dengan hanya berbasiskan pada data-data tabular yang kemudian akan sulit intervensi dan langkah percepatan itu bisa dilakukan.
“Saya yakin dengan sistem data dan informasi yang benar-benar detail dan bisa ditemukan dan integrasi. Langkah-langkah itu, kalau semua berpikir anggaran itu pasti tidak pernah ada yang cukup, tapi setidaknya menggambarkan bahwa bagaimanapun ini terkait dengan semua potensi energi baik itu dari sumber dana pusat maupun transfer maupun juga pendapatan asli daerah, itu yang harus diperkuat,” terang Muda.
Semua yang dihasilkan dari kabupaten/kota juga harus diperkuat. Supaya agregat maupun cuma indikator akan menjadikan pertumbuhan ekonomi serta IPM di provinsi.
“Kita ilustrasikan sebagai anak perusahaan, maka holding harus memperkuat anak perusahaannya, supaya anak perusahaan ini bisa memiliki kegiatan, misalnya terkait sarana prasarana dan sebagainya, terkait juga dengan SDM-nya, terkait juga dengan hal ini ibaratkan ilustrasinya,” ucap Muda.
Muda menuturkan holding ini harus sudah lebih fokus bagaimana menginjeksi semua kesulitan dan semua masalah yang ada di kabupaten/kota.
“Jadi holding sifatnya seperti itu. Kita bukan menyamakan, tapi ilustrasinya karena semua akan menjadi sebuah semacam kita pandang. Artinya tidak lagi, mengatakan ini wilayahku, itu wilayahmu,” ucapnya.
Dia menyatakan dalam konsep sebetulnya tentu harus sama-sama berhubungan. Ketika yang satu mengalami kesulitan, maka lain juga pasti akan mengalami hal sama.
“Contoh arus barang dan jasa ekonomi, kemudian pergerakan komoditi, semua itu kalau salah satu daerah mengalami kesulitan, maka yang lain juga akan terdampak,” tuturnya.
Muda menambahkan, konteks ini harus melihat ini tidak ke kota-kotak dan terlalu kaku dengan masalah tersebut. Tetapi bagaimana saling bergerak dengan satu sama lain dan saling mempengaruhi.
“Makanya semua punya potensi, punya sumber daya alam, sumber daya manusianya yang paling utama,” sebutnya.
Hal ini, lanjut Muda, yang paling akan kelihatan denyutnya. Contoh mulai dari setiap rumah tangga pemberdayaan perempuan, kemudian juga standar kelayakan hidup yang menyangkut terhadap risiko-risiko dalam setiap rumah tangga, termasuk pelayanan dalam Kesehatan.
“Bagaimana memperkuat sebaran-sebaran pelayanan, bagaimana sebaran pelayanan berada di tingkat pelayanan fasilitas kesehatan yang terbawa, yaitu puskesmas misalnya justru langsung dekat mengakses masyarakat, sesuai visi Kubu Raya bahagia,” pungkas Bupati Muda. (sym)
Discussion about this post