
JURNALIS.co.id – Sejak dibuat kesepakatan terhadap penolakan dan pelarangan adanya kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Sungai Seberuang Kecamatan Seberuang pada 23 Januari 2023 lalu, air sungai Seberuang sempat jernih seminggu ini. Namun kini kejernihan air sungai Seberuang sudah tak tampak lagi.
“Sekitar seminggu air Sungai Seberuang jernih, sekarang kembali keruh,” kata Petrus, warga Kecamatan Seberuang, Jumat (02/02/2023).
Petrus meyakini kegiatan PETI di Hulu Sungai kembali dilakukan yang mengakibatkan Sungai Seberuang kembali keruh.
“Pasti ada pekerjaan PETI di hulu sungai Nanga Nyawa, karena Sungai Seberuang dulunya keruh hanya di saat banjir saja. Sedangkan saat air dangkal seperti ini airnya sangat jernih. Tapi sekarang malah keruh,” ucapnya.
Petrus meminta kepada kepolisian agar menindak tegas dan menghentikan pekerjaan emas di Kecamatan Seberuang. Pihaknya sangat mendukung dihentikannya aktivitas PETI lantaran merusak lingkungan.
“Seharusnya polisi menepati janji seperti yang disampaikan pada tanggal 23 Januari 2023 yang lalu untuk menindak pekerja PETI,” ucap Petrus.
Sementara Oggi, Pj Danramil Seberuang menyampaikan bahwa informasi yang didapatnya bahwa di Desa Belikai dan Bekuan kegiatan PETI masih beroperasi. Sementara untuk di Desa Nanga Lot sudah bongkar mesin dan tidak ada lagi yang kerja.
“Kemarin dari Sekcam ada mengumpulkan 15 Kades bahas masalah PETI ini,” ucapnya.
Oggi mengatakan Sungai Seberuang sempat jernih beberapa waktu lalu sejak dibuatnya kesepakatan penolakan PETI pada 23 Januari 2023 lalu.
“Seperti yang saya sampaikan waktu rapat bahwa ini tanggung jawab bersama, bukan hanya penegak hukumnya saja. Kita lihat juga dari kecamatan dan desa bagaimana Langkah-langkahnya,” lugas Oggi.
Sementara Kapolsek Seberuang Ipda Sipyani saat dihubungi menyampaikan, bahwa infonya kegiatan PETI di Sungai Seberuang masih ada.
“Kami masih di lapangan,” singkat Sipyani. (opik)
Discussion about this post