JURNALIS.co.id – Hadirnya Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Kubu Raya bertujuan untuk kebahagiaan semua rumah tangga di seluruh penjuru desa. Karena perempuan sangat memegang peranan signifikan untuk menjamin kebahagiaan itu.
“Kalau perempuan bahagia, anak-anak kita juga bahagia. Itu semua karena nuansa dan inspirasi yang sangat luar biasa. Makanya, IWAPI Kubu Raya mengegas langsung setelah mulai terbentuknya IWAPI Kubu Raya,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 IWAPI Kubu Raya di Gaia Mall, Sabtu (25/02/2023).
Muda menuturkan progresivitas IWAPI sangat luar bisa. Gerakan-gerakannya sangat memberikan dampak bagi generasi dan semuanya.
“Semoga inisiatif-inisiatif baik ini akan memunculkan banyak perempuan-perempuan yang lebih berdaya,” ujarnya.
Dikatakan Muda, IWAPI lahir dengan cara melakukan transformasi dari perempuan yang tidak tau menjadi tau, yang tidak paham menjadi paham, yang tidak berdaya menjadi berdaya.
“Yang tadinya terbelakang jadi lebih paham dan lebih tahu dengan hal-hal yang bisa memberikan dampaknya. Yang tadinya terhegemoni haknya bisa memperjuangkan haknya, yang tadinya kurang bahagia menjadi bahagia semuanya. Itu yang paling utama, karena semua ukuranya adalah kebahagiaan, makanya inilah suasana yang dibangun IWAPI,” terangnya.
Muda berharap setelah dikukuhkan pengurus Iwapi yang dipimpin Fenty Noverita dan jajarannya semoga terus mengembangkan ide-ide dan gagasan bersama semua elemen beserta stakeholder yang lain.
“Kalau kita pemerintah Kubu Raya sudah 15 Kubu Raya ini hadir, terus memberikan peluang-peluang terhadap semua masyarakat, khususnya perempuan. Tanggung Jawab pemerintah itu membuka peluang-peluang kepada semua rumah tangga, semua masyarakatnya,” ucapnya.
Oleh karena itu, Muda menyatakan, organisasi seperti IWAPI adalah bagian yang juga ikut berkontribusi untuk membuka peluang-peluang terhadap semua masyarakat, terutama wanita yang diperkuat untuk bisa hadir.
“Tidak hanya seolah-olah pasrah dan menjadi beban, tapi juga ikut berkontribusi bahkan ikut juga bisa berkontribusi memberikan penghasilannya sebagai pajak bagi daerah Kubu Raya, Kalimantan Barat dan Indonesia,” tuturnya.
Muda menambahkan sebagai pengusaha juga ikut memberikan pendapatan yang digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan semua desa dan semua masyarakat.
“Saya yakin, kegiatan ini seperti menampilkan tarian pesan mendunia dan menanjak adalah daya juang, filosofi artinya supaya kita tidak datar-datar saja. Kalau datar-datar saja kita kurang berjuang, kita kurang berkeringat,” ucapnya.
Muda menjelaskan menanjak artinya tidak mudah menyerah, progresif dan terus optimis. Selalu merasa ada harapan di depan dan selalu yakin. Harapan harus dijemput dan diperjuangkan untuk mencapai kebahagiaan.
“Karena apa, bahagia harus diperjuangkan. Makanya menanjak itu adalah sebuah daya juang, supaya lebih main programming menjadi pikiran bawa sadar bahwa kita harus terus punya keyakinan untuk terus bergerak dan menggerakkan. Semoga dengan spirit menanjak menghadirkan perempuan- perempuan pengusaha mendunia. Karena kita hidup diera mendunia,” katanya.
Muda menyatakan mengakses semua jejaring, informasi, maka tidak ada kata lain, harus bisa berkompetisi, berdaya saing dengan kualitas, berkompetisi dengan ide-ide serta inovasi-inovasi. Meskipun sederhana, tetapi mampu sebagai inovasi dan karya untuk menghasilkan produk-produk yang bisa mendunia.
“Itulah kita optimis, bahwa dari manapun kita, apalagi IWAPI ini organisasi yang sudah puluhan tahun hadir di republik ini. Mudah-mudahan dari Kubu Raya akan lahir pengusaha- pengusaha perempuan mendunia yang membawa dampak langsung pada pengurangan-pengangguran membahagiakan bagi generasi anak-anak kita,” tukasnya.
Bupati menambahkan kegiatan yang digelar Iwapi ini banyak memberi peluang terhadap anak-anak muda, baik itu industri, ekonomi kreatif. Baik IT, budaya kerajinan, hasil-hasil bumi, kuliner dan sebagainya sangat cepat sekali.
“Semoga dengan IWAPI ini akan membuat kita terus dari waktu ke waktu terus menanjakkan kualitas dan kebahagiaan kita, sehingga menjadi bukan perempuan biasa, bukan IWAPI biasa, tapi Iwapi mendunia,” pungkas Muda. (m@nk)
Discussion about this post