JURNALIS.co.id – Basarnas Pontianak memberangkatkan tim rescue guna dukungan evakuasi bencana alam tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Kepala Basarnas Pontianak I Made Junetra mengatakan tim rescue tersebut terdiri dari beberapa komponen.
“Tim rescue dari Basarnas Pontianak telah berangkat dari dermaga SAR Sungai Durian pada pukul 06.00 WIB pagi ini, tim terdiri dari rescuer, ABK (anak buah kapal) dan Potensi SAR diperkirakan malam ini tim sudah tiba di Serasan,” ungkapnya, Selasa (06/03/2023).
Made menambahkan selain SDM, peralatan dan kebutuhan selama di Serasan juga disertakan.
“Tim berangkat menggunakan Rescue Boat 214 serta peralatan APD urban SAR, chain saw, peralatan mountenering, tandu, peralatan komunikasi, navigasi, medis dan peralatan yang dibutuhkan selama pelaksanaan operasi SAR di Serasan,” ungkapnya.
Selama di Serasan nantinya tim akan di bawah kendali operasi (BKO) SAR Mission Coordinator (SMC) operasi tanah longsor di sana.
“Tim kami (Basarnas Pontianak) sifatnya melakukan BKO, tim sepenuhnya akan di bawah kendali SMC di sana,” jelas Made.
Sementara itu, dikutip dari data Posko Penanganan Bencana Longsor Pulau Serasan hingga saat ini 10 orang meninggal dunia, di mana 6 sudah teridentifikasi dan 4 belum serta 47 orang masih hilang. Kemudian korban luka berat 1 orang, korban rawat jalan 3 orang dan korban kritis 4 orang. Korban kritis sudah dikirim ke Pontianak via Bukit Raya dan di Ranai.
Sedangkan rumah yang tertimbun  sebanyak 27 unit. Total pengungsi 1.216 orang yang tersebar di beberapa tempat. Di PLBN sebanyak 219 orang, puskesmas 215 orang, Pelimpak dan Masjid Alfurqon 500 orang, serta di SMA 1 Serasan 282 orang. (m@nk)
Discussion about this post