JURNALIS.co.id – Warga Kabupaten Kapuas Hulu berharap dan meminta kepada PLN Putussibau tidak melakukan pemadaman listrik selama bulan suci Ramadan hingga hari raya Idul Fitri.
Jumadin, warga Putussibau berharap selama bulan puasa nanti pihak PLN tidak melakukan pemadaman listrik. Apalagi menjelang bulan Ramadan yang tidak sampai sebulan lagi. Sebab, warga tentunya sangat membutuhkan listrik selama bulan puasa, baik untuk beribadah maupun keperluan memasak.
Menurutnya persoalan listrik di Kapuas Hulu sejatinya harus mendapat perhatian serius PLN, terutama menjelang puasa. Jangan sampai terjadi pemadaman listrik pada detik-detik menjelang berbuka puasa ataupun ketika umat muslim tengah beribadah seperti salat tarawih.
“Saya meminta PLN mengantisipasi gangguan yang dapat menyebabkan pemadaman listrik di Putussibau. Jangan sampai bulan puasa, lampu ini hidup-mati,” katanya, Rabu (15/03/2023).
Senada, warga Putussibau lainya Husni meminta PLN Putussibau tidak melakukan pemadaman listrik selama Ramadan hingga Idul Fitri.
“Karena listrik sangat dibutuhkan, terutama pada bulan puasa,” ujarnya.
Dirinya mengaku sangat membutuhkan listrik dalam menunjang aktivitas baik pagi, siang, malam hingga subuh setiap harinya. Selain digunakan untuk aktivitas rumah tangga seperti mencuci dan memasak, juga membuat kue untuk dikonsumsi selama bulan Ramadan dan persiapan Idul Fitri.
“Saya berharap agar listrik di Kota Putussibau tidak padam selama bulan suci ramadan ini sehingga tidak menganggu aktifitas menunaikan ibadah puasa. Apalagi saat berbuka dan salat tarawih, termasuk sahur,” harap Husni.
Sementara Wakhid Aji Saputro Manager PLN ULP Putussibau mengatakan menyambut Ramadan 1423 H, pihaknya berkomitmen untuk tetap siaga menjaga pasokan listrik ke rumah pelanggan. Berbagai persiapan telah dilakukan sebagai upaya memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah selama bulan suci Ramadan nanti.
“Kami terus menjaga keandalan listrik melalui cara pembersihan jaringan terhadap pohon dan rangka layangan, perbaikan konstruksi yang rusak dan meminimalisir padam dari akibat dari pemeliharaan,” ujarnya.
Wakhid sangat menyadari, hampir semua kegiatan masyarakat sekarang membutuhkan energi listrik. Mulai dari lampu penerangan, alat memasak nasi atau rice cooker, kompor listrik, penyimpanan bahan makanan, pompa air, setrika dan AC. Untuk mengisi daya hanphone juga perlu listrik.
Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada jajarannya untuk terus menjaga keandalan pasokan listrik. Apalagi selama bulan suci Ramadan kebutuhan listrik masyarakat meningkat.
“Terlebih mayoritas pelanggan di Kapuas Hulu adalah kalangan rumah tangga, ” pungkas Wakhid. (opik)
Discussion about this post