
JURNALIS.co.id – Kolaborasi antara Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak dan Gemawan berlanjut dengan Penanaman Mangrove Nasional 2023 di Desa Sungai Bakau Kecil, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, pada Sabtu Maret 2023.
Aksi ini melibatkan banyak pihak, mulai dari organisasi kepemudaan, aparatur pemerintah, aparat gabungan hingga relawan pecinta lingkungan.
Desa Bakau Kecil, tepatnya di tepi sungai kawasan menjadi sasaran bagi penanaman Mangrove. Dalam aksi itu, 1000 bibit Mangrove ditanam di area tandus pinggir pantai itu.
Breafing pun diakukan di Kantor Desa Sungai Bakau Kecil hingga menyiapkan bambu untuk media tanam akar Mangrove. Kali ini, relawan menggunakan metode selongsong.
Metode selongsong adalah cara tanam dengan bambu sebagai media tempat menyimpan akar atau bibir Mangrove sebelum nantinya ditancapkan di tanah pantai.
Meski sempat turun hujan cukup deras di area tersebut, tak menyurutkan para relawan berjalan lebih dari satu kilometer dari titik kumpul menuju lokasi di pinggir pantai.
Direktur Gemawan, Laili Khairnur, mengatakan, gerakan atau aksi ini akan menjadi gerakan bersama skala nasional bahkan internasional.
“Saatnya kita mulai membangun habit atau kebiasaan baik. Aksi ini bisa menjadi penggerak awal kita untuk memulai gerakan lingkungan, terutama penanaman Mangrove ini,” katanya.

Dengan melibatkan banyak pihak, salahsatunya teman muda untuk melanjutkan energi baik dengan makin masif melibatkan mereka dalan berbagai aksi Mangrove ini.

“Mereka yang akan menggantikan kita dalam merawat lingkungan. Makanya terus kita libatkan mereka. Aksi-aksi baik harus terus dilakukan. Jangan berhenti di kami saja, teruskan bergerak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua AJI Pontianak, Rendra Oxtora, menekankan, bahwa aksi ini merupakan langkah bersama menjaga kawasan pesisir, mengingat tingkat kerusakan makin mengkhawatirkan.
“Ini bakti kita terhadap lingkungan. Ini kerja bersama dan makin banyak yang terlibat makin baik,” katanya.
Diakui Rendra, penanaman ini bukan hanya simbolis tapi bagaimana penyelamatan kawasan pinggir pantai dari bahaya abrasi yang mulai sekarat jika terus dibiarkan tanpa tindakan.
Tampak puluhan relawan langsung terjun ke pinggir pantai dan mulai menanam bibit Mangrove. Mereka berjibaku menancapkan bambu yang sudah berisi bibit Mangrove.
Hujan makin deras. Tanah cair kecoklatan pantai merendam sebagian tubuh para relawan saat mencari titik pas menanam bibit. Metode selongsong dianggap paling efektif. Bahkan, jika harus menanam hingga ke area jauh dari bibir pantai tanpa takut bibit terbawa ombak.
Seruan dan yel-yel menjadi suara lain bagi relawan saat berjibaku dengan tanah cair dan hujan yang mengguyur. Semangat dan tawa lepas menandai perjuangan kehidupan baru di tanah pesisir tersebut. ***
(R/Ndi)





Discussion about this post