JURNALIS.co.id – Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu mulai melakukan sterilisasi lokasi pembangunan Waterfront Siluk di Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Selasa (21/03/2023).
Sebelum melakukan sterilisasi lokasi pembangunan, dilakukan pemasangan patok untuk pemindahan dermaga apung dan lanting di lokasi pembangunan waterfront.
Mawardi Kabid Perumahan dan Kawasan Pemukiman pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kapuas Hulu menyampaikan bahwa hari ini memang pihaknya melakukan sterilisasi atau pemindahan beberapa bangunan seperti lanting atau dermaga yang ada di lokasi pembangunan Waterfront Putussibau.
“Rencananya tadi akan melakukan pemindahan dermaga dan lainnya, namun karena air pasang kita tinggalkan dulu. Tadi kita hanya menentukan titik-titik saja dimana dermaga atau lanting itu akan dipindahkan,” katanya.
Mawardi menjelaskan terdapat 27 lanting akan dipindahkan. 4 lanting milik masyarakat, 4 punya Pemkab Kapuas Hulu dan UMKM ada 19.
“Sampai hari ini belum ada masyarakat yang menolak dengan pemindahan tempat mereka. Karena masyarakat masih mendukung semua,” ujar Mawardi.
Sementara Hermansyah, salah seorang pemilik lanting di Putussibau mengaku sangat mendukung adanya pembangunan waterfront ini. Meskipun pun bangunan milik mereka terkena dampaknya.
“Saya tidak ada keberatan dengan pemindahan lanting ini, dengan catatan pemerintah konsisten dengan apa yang dimau masyarakat,” ujarnya.
Hermansyah minta dalam pemindahan lantik miliknya agar pihak Pemkab Kapuas Hulu dapat menyediakan tali dan menanggung biaya pemindahan listrik.
“Yang lagi diusahakan ini adanya ganti rugi untuk pembongkaran tempat tinggal. Mudah-mudahan dapat terealisasi,” harapnya.
Sebagai warga, Hermansyah berharap pembangunan waterfront dapat berjalan dengan baik dan lancer, sehingga dapat memperindah Kota Putussibau.
“Karena kita sebagai warga juga ingin melihat Kota Putussibau ini indah dengan adanya waterfront,” ucap Hermansyah.
Sementara Marselinus Tajak, Lurah Putussibau Kota mengatakan mewakili masyarakat dirinya sangat mendukung adanya pembangunan Waterfront Siluk.
“Kita siap berpartisipasi baik di dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan,” katanya.
Marselinus menjelaskan terdapat 27 bangunan yang terkena dampak pembagunan waterfront, baik perumahan maupun lanting. Mayoritas bangunan ini berada di lokasi tanah Pemda.
“Untuk informasi kemarin ada kebijakan dari pemerintah daerah dibuat akses jalan dari dermaga satu dan dua,” tuturnya.
Marselinus berharap pembangunan Waterfront Siluk dapat dukungan dari masyarakat, supaya tertata dengan baik.
“Paling tidak adanya waterfront ini dapat menunjang perekonomian masyarakat dan menjadi icon Kapuas Hulu,” tutup Marselinus.
Perlu diketahui anggaran pembangunan Waterfront Siluk sekarang sebesar Rp27 miliar yang dikerjakan oleh PT Rancang Bangun Mandiri. (opik)
Discussion about this post