JURNALIS.co.id – Masyarakat Desa Tanjung, Keliling, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, benar-benar menderita dengan buruk akses jalan mereka. Pasalnya, sudah bertahun-tahun jalan di desa mereka tak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah. Jalan yang panjangnya diperkirakan 4-5 Kilometer ini sulit sekali untuk dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
“Dari dulu sampai sekarang belum pernah kami bawa orang sakit atau meninggal pakai mobil atau ambulans. Pasti dipikul karena parahnya kondisi jalan yang ada,” kata Bernadus, Kepala Dusun Tanjung Keliling, Desa Tanjung Keliling, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (05/04/2023).
Bernadus menjelaskan jalan Desa Tanjung Keliling pertama kali dibuka tahun 2005. Pada tahun 2019, jalan ini semdikerjakan kembali.
“Kondisi jalan yang parah seperti ini sejak dua tahun terakhir,” ujarnya.
Bernadus mengatakan masyarakat setempat sering gotong-royong membenahi jalan mereka. Tetapi sekarang sudah susah untuk gotong-royong, karena hampir seluruh ruas jalan rusak parah.
“Jalan ini dari pusat Desa Tanjung Keliling menuju Dusun Keledan Desa Gurung dengan panjang 3 sampai 4 Km. Jalan ini juga merupakan akses menuju ke kecamatan, jadi setiap ada urusan ke kecamatan tetap melewati jalan ini.
“Hanya roda dua yang bisa masuk, itu pun kalau tidak turun hujan. Kalau untuk roda 4 saya pastikan tidak bisa masuk, selain yang dobel gardan,” ungkapnya.
Dengan kondisi jalan yang parah di desanya ini, Bernadus bukan hanya berharap pada pemerintah daerah. Melainkan berharap kepada Presiden agar bisa mendengar suara hati mereka terkait jalan ini.
“Kita harap segera lah jalan ini dibangun karena keinginan Presiden membangun dari daerah pinggiran,” sebut Bernadus.
Sementara Antonius Rocky, Kades Tanjung Keliling membenarkan jika jalan di desanya sudah cukup lama rusak. Jalan tersebut terakhir dilakukan peningkatan tahun 2019. Itu pun hanya dikupas tanahnya. Makanya, tahun tersebut juga jalan mulai rusak. Karena memang kondisi tanah liat yang sangat licin dan berlumpur ketika hujan.
“Untuk kendara bermotor pun sangat sulit masuk. Sekarang betul-betul parah. Walau pun tidak hujan pun sulit masuk. Saya kalau pergi ke kantor sering jalan kaki motor, saya tinggal di jalan,” ujarnya.
Antonius menceritakan bahwa masyarakat sangat menderita dengan kondisi jalan yang ada ini terutama ketika membawa orang sakit dan orang meninggal. Soalnya untuk mobil ambulans tidak bisa masuk jalan ini.
“Jangankan mobil, motor saja sulit tembus ke Tanjung Keliling.Terpaksa bawa orang sakit ketika melewati jalan ini memang harus dipikul,” ujarnya.
Sebagai Kades, Antonius hanya bisa berharap supaya pemerintah bisa secepat mungkin merealisasikan perbaikan atau peningkatan jalan mereka.
“Kita untuk memperbaiki jalan ini dengan ADD maupun DD tentu agak sulit,” pungkas Antonius. (opik)
Discussion about this post