Puncak acara Ngamen Amal Kelinci Madu dihadiri antusias masyarakat dari berbagai kalangan. Donasi yang terkumpul akan digunakan buat kegiatan sosial guna membantu yang membutuhkan. Dari wadah ini, sebagai perekat silaturahmi para musisi Pontianak sekaligus berbuat kebaikan menuju ladang pahala.
JURNALIS.co.id – Petikan gitar, suara khas sape serta hentakan gendang teman-teman Merah Jingga yang melantun lagu perlawanan kaum tani, membuat para penonton yang hadir dalam acara Ngamal (Ngamen Amal) di tahun ketiga, di Warkop Aming Podomoro, pada Minggu 9 April 2023 malam, tertegun.
Ratusan mata para penonton tertuju di satu panggung itu. Melihat bait-demi bait yang dirapal vokalis Merah Jingga. Tentang bagaimana para petani yang lahannya terenggut dan terampas. Bagaimana haknya terpinggirkan. Justru di lahan mereka sendiri. Tak ada kata lain, lawan adalah cara buat merawat pendirian. Muaranya agar panen raya tetap bisa dikecap, dari tangan sakti petani, sumber pangan di negeri ini.
Total ada empat lagu dibawakan Merah Jingga. Mantra-mantra dari setiap lagu yang berisi dan miliki pesan, tampaknya sampai ke penonton. Setelah bertafakur dalam lirik-lirik dalam Merah Jingga. Penonton dibawa mencair dengan kehadiran Puck Mude. Lagu-lagu santainya kembali mengajak audien bernyanyi bersama. Tak hanya dua band itu saja yang tampil apik. Total ada enam band terlibat dalam kegiatan Ngamen Amal inisiasi Kelinci Madu tahun ini. Selain dua band tersebut, ada juga Double Paraz, Lutfian, Genovantry, Ayuan Prawid dan X WDC.
Penggagas acara Ngamen Amal, Heri Lolo, menuturkan, Minggu malam merupakan puncak dari kegiatan Ngamen Amal yang sudah dilakukan oleh teman-teman musisi di Kota Pontianak. Sebelumnya, beberapa hari kegiatan telah dilaksanakan. Lokasinya berpindah-pindah, mulai dari jalanan hingga ke kafe-kafe. Nanti uang hasil donasi teman-teman ini akan disumbangkan pada orang-orang yang membutuhkan.
Ia juga mengapresiasi. Dalam kegiatan tahun ini banyak didukung oleh pihak-pihak yang miliki frekeunsi sama. Yaitu berbuat baik pada sesama. Para teman-teman band kata dia juga tak meminta bayaran untuk setiap performancenya. Begitu juga untuk soundsistem, hingga tersedianya tempat, yaitu Aming Kopi Podomoro.
“Semua mendukung buat kelancaran dari kegiatan ini,” ujarnya.
Total donasi yang didapat mencapai hampir Rp 4 juta. Setelah kegiatan ini, rencana akan disalurkan ke salahsatu panti asuhan di Kota Pontianak.
Kedepan kegiatan Ngamen Amal ini akan dilakukan sebulan sekali. Ide ini muncul, setelah melihat animo teman-teman musisi Pontianak yang telah terlibat dalam kegiatan di tahun ke tiga ini. Semuanya semangat dalam berbuat kebaikan.
Rencana kegiatan yang sama akan dilakukan setelah lebaran. Namun dalam acara setelah lebaran nanti, ada tema yang diusung sebagai benang merahnya. Sehingga saat pelaksanannya nanti, sudah jelas sasarannya.
Stunting menjadi temanya. Nanti kata dia, hasil donasi yang terkumpul akan dibelikan telur dan dibagikan pada keluarga-keluarga di Pontianak yang terpapar stunting.
“Satu telur setiap hari. Kami (musisi Pontianak) juga ingin ambil andil dalam mencegah terjadinya stunting di kota tercinta ini,” ucapnya.
Untuk persoalan data stunting di Kota Pontianak, pihaknya akan menggandeng Pemerintah Kota Pontianak dan BKKBN Provinsi Kalbar. Sehingga data telur yang akan disalurkan nanti bisa tepat sasaran.
“Mudah-mudahan rencana ini bisa terselenggara,” ujarnya.
Dikegiatan ini, animo masyarakat juga tinggi. Rerata yang datang banyak dari kalangan remaja. Jika di acara setelah lebaran nanti, diperkiraan juga akan banyak dihadiri massa. Utamanya para remaja. Di sini, juga bisa sekaligus dilakukan sosialisasi tentang apa itu stunting dan cara-cara pencegahannya.
“Tentu, dalam menyampaikan informasi ini dengan cara kami. Dikolaborasikan. Ada pesan yang ingin disampaikan,” tutupnya.***
(R/Ndi)
Discussion about this post