JURNALIS.co.id – Ratusan buruh yang tergabung di Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Ketapang melakukan aksi demonstrasi ke Disnakertrans dan DPRD Ketapang, Selasa (02/05/2023).
Dalam orasi memperingati hari butuh tersebut, ratusan buruh menyampaikan tentang hak mereka yang dinilai tidak dipenuhi oleh perusahaan dan menilai Dinas Ketenagakerjaan seperti tutup mata.
Koordinator Aksi, Sitepu menyampaikan bahwa pihaknya akan meminta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) serta DPRD Ketapang untuk bisa menyelesaikan tuntutan mereka terkait hak-hak para buruh.
“Hasil audiensi kali ini, tadi DPRD berjanji akan membentuk Tim Pansus dan memanggil dinas terkait. Nanti kami akan kembali menyurati DPRD,” kata Sitepu.
Sementara Ketua DPRD Ketapang, M Febriadi membenarkan bahwa diduga ada puluhan perusahaan yang bermasalah dengan buruh.
“Tadi mereka menyampaikan tuntutan terkait diduga adanya 10 perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya terhadap para buruh atau pekerja,” ujar Febri.
Menyikapi itu, pihaknya akan menindaklanjuti dengan membentuk tim pansus untuk melakukan investigasi ke lapangan.


“Kita akan panggil Disnakertrans, dan pihak perusahaan untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat Umum atau RDPU,” tegasnya.
Ia mengaku, selama menjabat sebagai Ketua DPRD Ketapang, pihaknya sudah sering kali melakukan RDPU. Baik terkait permasalahan masyarakat petani, perusahaan dan koperasi kebun.
“Adapun Permasalahan yang kita dapati seperti kelalaian perusahaan terhadap BPJS, kem atau rumah hunian tidak layak, fasilitas air, listrik yang kurang mempuni dan permasalahan lainnya,” akunya.
Menyangkut kinerja Disnakertrans, dia menilai kurang maksimal. Bahkan penilai itu juga disampaikan para butuh dalam orasinya.
“Tadi mereka menyampaikan juga kepada kita, bahwa mereka sudah melakukan tripartit dan penyelesaian. Tetapi surat teguran atau usulan keperusahaan belum dikeluarkan,” sebutnya.
“Nanti kita akan meminta Disnakertrans berapa jumlah masalah perburuhan yang belum diselesaikan. Agar nanti dipilah untuk menjadi prioritas supaya ecepatnya diselesaikan,” timpal Febri. (lim)





Discussion about this post