JURNALIS.co.id – Kualitas pelayanan kelistrikan yang andal merupakan salah satu faktor utama pendukung tumbuh-kembangnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalbar. Hal tersebut diungkap Yudha Indra Pramanto (47), ouwner PT Aisyi Berkah Abadi, yang beralamat di Jalan Suhada No. 7A, Pontianak.
Menurut pemilik usaha aneka kuliner ini, tanpa listrik yang andal dari PLN, seluruh usaha yang dijalankan seperti Catering, Cakes and Cockiest, serta Jasa Konsultan Bisnis Kuliner yang ditekuninya selama ini tidak dapat maju dan terus berkembang.
“Seluruh proses produksi yang kami jalankan sepenuhnya menggunakan peralatan listrik, karena lebih mudah, cepat, praktis dan efisien. Alhamdulillah, dukungan listrik yang andal dari PLN sangat membantu kami dalam menjalankan usaha,” ungkap Yudha, Senin (15/05/2023).
Diakuinya, memang ada penambahan biaya produksi namun sangat sesuai dengan hasil yang didapat. Berbeda jika proses produksi dilakukan secara manual, selain memakan waktu yang lama, tentunya sangat tidak praktis.
“Costumer biasanya tidak bisa menunggu terlalu lama jika sudah order makanan, maka solusinya adalah mengubah sistem produksi dengan serba listrik, syukurlah kondisi kelistrikan di Pontianak ini sangat kondusif, sehingga produksi dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ujar Yudha bersemangat.
Ia juga menuturkan bahwa layanan PLN saat ini juga sangat mudah dan cepat, apalagi sejak adanya aplikasi PLN Mobile.
“Layanan PLN sangat mudah untuk diakses, apalagi sejak adanya aplikasi PLN Mobile. Jika terjadi gangguan listrik, saya laporkan lewat aplikasi PLN Mobile, petugas merespon dengan cepat, dan gangguan listrik pun dapat segera teratasi,” imbuh Yudha.
Hal senada juga diungkap Linda (38), warga Jalan Diponegoro, Singkawang. Pemilik salah satu cafe di Kota Singkawang ini mengaku mengandalkan listrik PLN untuk menjalankan usahanya.
“Seluruh peralatan di Cafe ini sepenuhnya menggunakan listrik PLN, syukurlah kondisi kelistrikan di Kota Singkawang ini cukup kondusif, jarang sekali padam, sehingga usaha yang kami jalankan tidak terganggu,” tutur Linda.
Ia berharap PLN dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan agar semakin banyak pelaku UMKM seperti dirinya dapat terus mengembangkan usahanya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Mochamad Soffin Hadi, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, agar aktivitas warga khususnya para pelaku UMKM di Kalbar dapat berjalan dengan lancar.
Menurutnya, keberadaan para pelaku UMKM yang terus berkembang di Kalimantan Barat ini tentunya sangat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kalbar.
Dikatakannya, hingga saat ini sistem kelistrikan di Kalimantan Barat sudah sangat kondusif dimana daya mampu mesin pembangkit yang dimiliki rata-rata jauh berada diatas kebutuhan listrik masyarakat.
Untuk sistem Kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa, per tanggal 14 Mei 2023, pukul 17.00 WIB kemarin, daya mampu mesin pembangkit sebesar 672,4 MW, sementara beban puncak kebutuhan listrik masyarakat sebesar 444,2 MW, berarti masih ada surplus daya sebesar 228,2 MW.
“Dengan cadangan daya sebesar 228,2 MW, kami optimis dapat melayani kebutuhan listrik masyarakat, khususnya para pelaku UMKM. Kami berharap, keberadaan sistem kelistrikan yang kondusif dan andal ini, mampu mendorong sekaligus menjadi bagian dalam upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kalimantan Barat,” tegas Soffin. (m@nk)
Discussion about this post