JURNALIS.co.id – Kondisi kelistrikan yang andal dan kondusif di Kalimantan Barat khususnya di sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa menjadi salah satu faktor utama meningkatnya produktivitas usaha di Kalbar. Hal tersebut diungkap Susan (23), Asisten Manager Aming Coffee Podomoro, pada Jumat (09/06/2023) kemarin.
Menurut Susan, listrik yang andal dan jarang padam merupakan kunci utama keberhasilan usaha yang dikelolanya.
“Peralatan usaha yang kami gunakan baik indoor maupun outdoor, semua menggunakan listrik PLN, bisa dibayangkan, jika listriknya sering padam maka usaha kami pastinya akan macet. Untunglah, listrik di Kota Pontianak ini sangat kondusif, sehingga usaha yang kami kelola dapat berjalan aman dan lancar,” ungkapnya.
Susan merinci, seluruh peralatan seperti Air Conditioner (AC), penyalaan mesin-mesin coffee grinder (mesin giling kopi), mesin espresso, french press (alat penghilang ampas kopi), milk steamer, dan kulkas untuk menyimpan susu campuran bahan kopi lainnya (chest freezer), semuanya bergantung pada listrik PLN. Selain itu, listrik juga digunakan untuk sound pada kegiatan live musik.
“Atas nama manajemen Aming Caffee, saya mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan PLN. Semoga PLN dapat terus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pelanggan,” ujar Susan.
Ia juga menyebutkan, petugas PLN sangat cepat dan tanggap dalam merespon laporan dan keluhan, apalagi laporan yang dilakukannya lewat Aplikasi PLN Mobile, layanannya jadi semakin baik dan memuaskan.
Hal senada juga diungkap Anton (37), pemilik usaha kuliner di Kota Singkawang. Diakuinya, kondisi kelistrikan di Kota Singkawang juga sangat kondusif, sehingga usaha yang dijalankannya dapat terus berkembang.
“Dalam sehari kami harus membuat ratusan kue dengan berbagai jenis bentuk dan rasa sesuai permintaan konsumen. Semua peralatan produksi sepenuhnya menggunakan listrik PLN, jika listriknya sering padam maka usaha kami pasti akan gulung tikar,” tutur Anton.
Diakuinya, di Kota Singkawang ini ada puluhan bahkan ratusan pelaku UMKM, baik yang berskala kecil maupun besar seperti dirinya. Untuk itu Ia berharap PLN dapat terus menjaga keandalan listrik agar usaha yang mereka jalankan dapat terus tumbuh dan berkembang.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kelistrikan kepada pelanggan, dengan berbagai upaya pemeliharaan dan perbaikan guna meminimalisir potensi terjadinya gangguan listrik.
Diakuinya, sistem kelistrikan di Kalimantan Barat cukup kondusif, khususnya di sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa dimana daya mampu mesin pembangkit sebesar 650 MW sementara beban puncak kebutuhan listrik masyarakat sebesar 460 MW.
“Dengan cadangan daya sebesar 190 MW kami siap melayani kebutuhan listrik masyarakat khususnya para pelaku usaha, agar dapat menjalankan usahanya dengan baik dan lancar. Jika Produktivitas usaha meningkat, pastinya ekonomi masyarakat di Kalbar juga meningkat,” pungkas Jatmiko. (hen)
Discussion about this post