JURNALIS.co.id – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasaan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Selasa (13/06/2023) di Qubu Resort Sungai Raya.
Nur Asyura Anggini Sari Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalbar mengatakan sebenarnya di Kubu Raya percepatan digitalisasi daerah untuk pendapatan dan pengeluaran sudah 100 persen dilakukan secara digital.
“Tetapi untuk beberapa kanalnya yang perlu ditingkatkan, seperti penggunaan Qris, kemudian edisi dan juga penggunaan kartu kredit domestik pemerintah sama SP2D online. Mungkin hal itu yang perlu ditingkatkan untuk dilaksanakan di Kubu Raya,” katanya.
Dia melihat di semester satu tahun 2023 akan terus meningkat, karena tahun lalu semester 2 2022 indeknya Kubu Raya masih maju.
“Kami yakin semester satu tahun 2023 sudah masuk katagori digital dan yakin Kubu Raya makin meningkat,” ujarnya.
Dengan hal ini, Nur bilang, selalu mendampingi sesuai amanah presiden kepada Bank Indonesia, terutama untuk seluruh kementerian lembaga terkait, juga seluruh Pemda, baik Pemprov maupun Pemerintah kabupaten/kota.
“Kami mendampingi, karena untuk produk-produk seperti Qris produk, terutama dari sistem pembayarannya. Bank Indonesia juga mendampinginya, dalam artian baik itu bagaimana caranya, kemudian menghubungkan dengan perbankan,” tuturnya.
Di satu sisi, lanjut Nur Asyura, selain high level meeting ini bersama Pemda, juga dengan perbankan, khususnya perbankan di Kalbar, terutama Bank Kalbar. Karena rekening khas daerah ada di Bank Kalbar.
“Tak hanya itu, kami secara rutin juga memanggil ataupun diskusi dengan Bank Kalbar, supaya percepatan membantu digitalisasinya pemda. Kalau belum bisa lakukan percepatan, kita akan dorong lagi,” jelasnya.
Sementara Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan pihaknya akan mempercepat digitalisasi keuangan, terutama untuk kanalnya, seperti SP2D online.
“Itu masalah teknis saja. Dari kita sudah siap, tinggal Bank Kalbar berupaya agar ada penambahan sistem hal tertentu, terutama IT dan sebagainya. Untuk Qris dan sebagainya, beberapa seperti kebersihan dan BBG akan di gunakan secara Qris, supaya ada percepatan,” katanya.
Muda menuturkan digitalisasi pengaruhnya terhadap upaya untuk memaksimalkan pendapatan dan juga pergerakan ekonomi, karena berdampak langsung dengan pelayanan.
“Kita sukuri, ekonomi Kubu Raya tertinggi se-Kalbar. Dan itu berkualitas dalam arti berbasis pada pertumbuhan atau ekonomi rumah tangga dan ekonomi desa. Distulah yang sebenarnya distribusi dengan baik, maka tidak banyak ketimpangan atau sifatnya jauh lebin berkeadilan dan betul-betul sebaran kesejahteraan atau sebaran peningtakan kualitas itu terjadi dan rasio ketimpanganya kecil, karena angka kemiskinan juga terendah se-kalbar,” terangnya.
Dia menambahkan hal tersebut menunjukan bahwa arah kebijakan, termasuk pecepatan, pengelola tata pemerintah, seperti APBD.
“Itu daya serap yang tinggi akan mempengaruhi jug aperputaran uang yang cepat dimasyarakat. Kalau silva besar, justru terhambat perpuran uang di masyarakat dan itu menghambat pertumbuhan ekonomi juga,” tutup Muda. (sym)
Discussion about this post