JURNALIS.co.id – Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menggelar Sosialisasi Pelayanan Adminduk Mendekatkan (Pelakat) Kepada Masyarakat dan Siak Terpusat, Selasa (04/07/2023) di Aula Utama Kantor Bupati Sambas. Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Sambas Satono didampingi Sekretaris Daerah Sambas Fery Madagaskar.
Bupati dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemkab Sambas yang terus bekerja dan bersinergi bersama untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat kabupaten Sambas
“Bapak Ibu yang saya banggakan, saya pertama-tama mengucapakan terimkasih banyak kepada bapak Sekda, Kadis Capil dan PKK yang telah bersama-sama mengagendakan yang menurut saya sangat strategis,” ucapnya.
Satono mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki populasi penduduk kurang lebih sebanyak 280 juta jiwa dan menjadi negara nomor empat terpadat di dunia. Sehingga, kedepannya Indonesia dapat menjadi salah satu negara indikator penentu dunia.
“Harapannya 10 tahun mendatang Indonesia ini akan menjadi negara bermutu di dunia. Tentu sebagai negara besar yang memiliki populasi penduduk keempat terbesar di dunia,” ungkapnya.
Bupati berharap besarnya jumlah populasi penduduk di Indonesia juga diiringi dengan tingginya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga setiap SDM tersebut dapat berperan penting dalam percepatan pembangunan.
“Harapan kita tidak hanya besar populasi, tapi ikut di dalamnya sumber daya manusia menjadi salah satu indikator penentu besarnya negara kita yang turut menentukan Dunia ini,” harapnya.
Menurut Bupati Satono, untuk mewujudkan suatu pembangunan, tidak terlepas dari yang namanya data. Hal itu sudah dibuktikan oleh dirinya sendiri sejak awal dilantik menjadi Bupati.
“Ini sumber, data ini sumber pembangunan. Diawal saya dilantik jadi Bupati dua tahun yang lalu, jadi saya sampaikan kunci modal utama pembangunan adalah data. Data penentu semua, data ini adalah dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pembangunan,” jelasnya.
Terakhir, orang nomor satu di Kabupaten Sambas itu yakin, data yang salah akan berdampak fatal dalam proses pembangunan. Termasuk diantaranya data kependudukan, terutama di Kabupaten Sambas.
“Data yang salah akan menjadi fatal dalam perencanaan pembangunan, data yang salah akan menjadi fatal dalam evaluasi pembangunan. Sehingga pembangunan kedepan sangat sulit untuk menentukan evaluasi. Oleh karena itu, data itu paling penting bagi kita semua ini,” pungkas Bupati Satono. (gun)
Discussion about this post