JURNALIS.co.id – PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Nangabulik – Sukamara Line OPGW pada tanggal 22 Juni 2023 dan Gardu Induk (GI) 150 kV Nangabulik Bay Line 150 kV arah GI Sukamara pada 11 Mei 2023 dari PLN Pusat Sertifikasi.
“Alhamdullilah dengan terbitnya dokumen SLO untuk proyek tersebut, melengkapi layak operasinya sistem kelistrikan untuk jalur SUTT 150 kV Pangkalanbun – Nangabulik – Sukamara yang sebelumnya telah terbit SLO pada triwulan pertama. SLO sendiri merupakan bukti pengakuan formal suatu instalasi listrik telah berfungsi sesuai persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan. Hal ini juga bermanfaat untuk memastikan instalasi listrik yang beropasi sesuai standar keselamatan berlaku,” terang General Manager UIP KLB, Muhamad Dahlan Djamaluddin, Kamis (27/07/2023).
Proyek ini berlokasi di Desa Kujan, Kelurahan Kujan, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Pengoperasian SUTT yang membentang di sisi selatan pulau Kalimantan ini semakin meningkatkan jaminan suplai sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan Tengah dan diharapkan berdampak pada pertumbuhan industri, meningkatnya iklim investasi serta perekonomian masyarakat sekitar.
Dalam penyelesaian proyek tiga jalur transmisi dan dua gardu induk tersebut PLN berhasil mencatat prosentase penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) rata-rata sebesar 83,41 persen. Hal ini menjadi bukti PLN senantiasa mendukung program peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.
“Penggunaan material dari industri lokal di setiap pembangunan proyek infrastruktur ketenagalistrikan dapat menciptakan kesempatan kerja dan berpotensi penghematan devisa negara sebagai dampak positif dari berkurangnya ketergantungan terhadap produk luar negeri,” kata Dahlan.
Lebih lanjut, kata Dahlan, beroperasinya transmisi ini merupakan tahapan pengembangan sistem transmisi yang saling terhubung dan memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Tengah, yang sebelumnya beberapa daerah masih isolated dan mengandalkan pembangkitan berbahan bakar minyak/diesel.
Selanjutnya PLN UIP KLB juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu melalui proyek SUTT 150 kV Sandai – Tayan dan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara. Interkoneksi bertujuan agar setiap sistem kelistrikan di Kalimantan dapat terhubung dan saling menopang satu dengan lainnya.
“Kami masih membutuhkan kerjasama semua lini, baik stakeholder PLN dan seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah untuk merampungkan Sistem Interkoneksi Kelistrikan Kalbar dan Kalteng ini, kita satukan visi untuk pulau Kalimantan terang dan lebih sejahtera,” pungkas Dahlan. (hen)
Discussion about this post