Oleh: Rosadi Jamani
SEKITAR pukul 15.55 tadi, seorang wartawan ngirim foto. Foto itu berupa poster pasangan H Sutarmidji dan Karolin Margret Natasha (disingkat Midji-Karol). Midji-Karol untuk Kalbar 2024 dengan slogan Kalbar Hebat.
Agak terkejut juga. Apa iya, Midji yang baru saja diberhentikan DPRD Kalbar itu akan berpasangan dengan rival beratnya dulu, Karol.
Ini yang jadi pembahasan malam ini. Siapkan kopi dan pisang gorengnya agar asyik menikmati bait demi bait ulasan saya ini.
Apakah benar Midji berpasangan dengan Karol? Jawabannya, bisa iya, bisa juga tidak. Atau merampot kate budak gertak tige. Melihat fenomena beberapa beberapa hari terakhir, sepertinya benar rumor itu.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Kalbar secara mengejutkan menyambangi kediaman Cornelis di Ngabang. Cornelis sendiri ayah dari Karol. Mulai nyambung ndak…pasti iyalah.
Ngapain orang nomor satu di Bumi Khatulistiwa silaturahmi ke rumah Cornelis. Padahal, di hari sama, ia mesti hadir dalam sidang paripurna DPRD Kalbar. Bertemu sintua Cornelis pasti lebih penting ketimbang duduk manis mendengarkan ceramah wakil rakyat.
Bertemunya dua tokoh terbaik Kalbar itu pasti banyak dimaknai dengan pertemuan politik. Salah satunya untuk Pilgub Kalbar pada November 2024. Midji pasti ingin berkuasa lagi, dan ia minta dukungan pada Pak Udak Cornelis. Kira-kira begitu para analis politik warung kopi di Jalan Hijas membacanya, hehehe.
Di samping pertemuan monumental itu, ada rumor beredar, Karol yang mantan Bupati Landak kurang “harmonis” dengan Lasarus sebagai Ketua DPD PDIP Kalbar. Ini rumor ya. Bisa benar, bisa juga salah.
Lasarus tak mau lagi merekom Karol untuk Pilkada Landak tahun 2024. Melihat gelagat ini, Karol didukung ayahnya akan dipasangkan dengan Midji. Bila skenario ini benar Lasarus akan berpikir dua kali mau calon Gubernur Kalbar. Mau rekom Karol sebagai calon Bupati Landak atau sama-sama bertarung di Pilgub. Ujungnya soal bargaining politik.
Di sini lain juga, Ketua DPRD Landak, Heri Saman dan Ketua DPC PDIP Landak, Heriadi sudah jadi orang yang pro Lasarus. Berat bagi Karol mendapatkan rekom dari bawah. Nah, dipakailah jurus berpasangan dengan Midji.
Midji juga sepertinya mau. Kalau tak mau ngapain ia bertandang ke rumah Cornelis. Midji pasti sudah membaca peta dukungan. Bila Lasarus maju, berat dilawan Midji terutama kabupaten berbasis PDIP.
Di pesisir, dukungan pada Midji masih kuat. Tapi, dukungan dari Landak sampai ke Kapuas Hulu, sepertinya kecil. Untuk mendapatkan basis dari basis PDIP, gandeng Karol dan Cornelis. Publik tahu, Karol dan Cornelis memiliki grassroot yang kuat.
Karol adalah Sekretaris DPD PDIP Kalbar. Bila ia memilih beda dukungan dengan partai, konsekuensinya dipecat. Di sini nyali Karol akan dipertaruhkan. Milih berpasangan dengan Midji dengan konsekuensi dipecat. Atau ngikut apa kata partai, konsekuensi karier politik bisa padam.
Kalaupun dipecat, Karol bisa masuk parpol lain. Ia yakin, para pendukungnya yang banyak itu akan pindah gerbong juga. Partai lain pun akan berebut menampungnya.
Di Pilkada Landak ia bisa maju lagi dengan perahu beda. Harapan menang pun sangat besar. Satu hal lagi, dana Karol itu tak berseri.
Makin asyik kan. Kopi kalau sudah habis, tambah lagi. Lanjut ya…
Lasarus harus benar-benar berhitung. Pertahankan Karol dengan memberikan jaminan rekomendasi calon Bupati Landak, atau memilih fight di Pilgub. Tapi, semua itu hanya prediksi wak. Kalau pun tak benar, anggap saja pemanasan jelang Pilgub. Jangan hanya Pilpres saja yang panas.
Lebih seru lagi ni. Pada pukul 16.43 saya juga dikirimi poster, Lasarus berpasangan dengan AM Nasir, Ketua PPP Kalbar. Apakah benar? Bisa iya, bisa juga tidak.
Lasarus memiliki basis kuat di timur Kalbar. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kalbar 2. Dengan menggandeng Nasir mantan Bupati Kapuas Hulu dua periode, sepertinya ingin memaksimalkan suara di timur. Soal pendukung Lasarus tak diragukan lagi. Buaanyak bangat.
Begitu juga Nasir, massanya banyak. Ditambah istrinya adalah anggota DPD RI semakin menambah kekuatan pasangan ini. Di samping punya dukungan kuat, keduanya sama-sama tebal kantongnya. Kalau jadi pasangan Lasarus-Nasir ini, pasti seru.
Sekarang, kemana Ria Norsan bila tidak lagi berpasangan dengan Midji. Bisa saja ia maju sendiri. Apalagi ia memiliki semua potensi.
Nama sudah terkenal. Pengalaman dua kali jadi Bupati Mempawah. Istrinya juga sedang jadi Bupati Mempawah. Kantongnya juga tebal.
Peluangnya untuk maju sendiri juga kuat. Ketua Demokrat Kalbar adalah adik iparnya. Tinggal cari partai lain diajak koalisi, bisa satu perahu. Sewa perahu “sangahe” lah bagi Norsan.
Rumornya, Muda Mahendra siap mendampingi Norsan ini. Bila ini jadi, Norsan-Muda, patut diperhitungkan wak. Keduanya sangat piawai dalam percaturan politik di negeri ini.
Okelah wak, cukup di sini saja ya. Saya pun dah ngantuk gak. Kopi juga dah habis. Mohon jangan diambil hati ya. Ini hanya nebak saja, bisa benar, bisa juga salah. (*)
*Penulis: Ketua PW Persatuan Penulis Indonesia (Satupena) Kalbar
Discussion about this post