JURNALIS.co.id – Akses jalan di Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang, rusak parah bak kubangan kerbau. Mirisnya, jalan itu disebut bertahun-tahun lamanya tak kunjung dibangun pemerintah.
“Kondisi jalan rusak tersebut sudah dialami warga bertahun-tahun tanpa adanya perhatian dari pemerintah. Jalan ini merupakan akses utama masyarakat, jika turun hujan akan sangat sulit untuk dilalui baik roda dua maupun roda empat,” kata Sukardi, warga Kecamatan Suti Semarang kepada JURNALIS.co.id via WhatsApp, Kamis (10/08/2023).
Sukardi mengatakan dari tahun berganti tahun belum ada tanda-tanda pembangunan jalan provinsi tersebut. Padahal, jalan itu merupakan akses utama masyarakat.
“Saya berharap kedepannya kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat khususnya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Pak Joko Widodo ke mana lagi kami harus mengadu,” ujarnya.
“Saya asli putra daerah pedalaman sampai saat ini kami yang tertindas. Mohon untuk bisa memperhatikan jalan kami, karena sampai saat ini kondisi jalan sangat-sangat memprihatinkan dan memilukan,” sambung Sukardi.
Sementara tokoh Kabupaten Bengkayang Edison Akong turut prihatin dengan kondisi jalan menuju Kecamatan Suti Semarang. Dijelaskannya, ada beberapa titik jalan yang kondisinya sangat-sangat memprihatinkan. Bahkan, dia menyebut seperti kubangan kerbau.
“Akibatnya perekonomian masyarakat yang hendak dibawa ke kota pun jadi terhambat, karena kondisi jarak tempuh yang jauh dan ditambah juga kondisi jalan ketika hujan berlumpur dan licin,” ucapnya kepada JURNALIS.co.id.
Bang Akong, begitu Edison Akong karib disapa menuturkan selama ini pemerintah mengharapkan dari hasil pajak Masyarakat. Sementara situasi dan kondisi masyarakat sekarang ini masih hidup berpenghasilan.
“Seharusnya pemerintah bisa mencari solusi dengan membukan lahan pekerjaan untuk sumber pendapatan bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di pedalaman,” sebut sosok pengusaha yang peduli akan masyarakat pedalaman dan banyak menciptakan lapangan pekerjaan ini.
Akong melihat potensi di Kecamatan Suti Semarang saya lumayan bagus, tanah subur. Cuma terkendalanya transportasi begitu mahal.
“Mungkin satu kilo barang dari Bengkayang ke Suti Semarang atau dari Suti Semarang ke Bengkayang sekitar 1.500 per kilonya. Tentunya beban hidup masyarakat di Kecamatan Suti Semarang lumayan berat,” tuturnya.
Akong berharap pemerintah jangan hanya berkata peduli dengan Masyarakat. Namun, harus dibuktikan dengan pekerjaan nyata.
“Berikanlah pekerjaan yang baik bagi masyarakat, serta diberikan solusi bagi masyarakat, jangan sampai masyarakatnya sendiri mencari pekerjaan, karena masih banyak warga membutuhkan modal untuk melakukan pekerjaan,” pungkas Akong. (rto)
Discussion about this post