JURNALIS.co.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Barat patut berbangga. Organisasi kemanusiaan ini kini menempati gedung baru nan megah dalam menjalankan niat mulianya, membantu sesama dengan motto “Setetes darah Anda menyelamatkan jiwa manusia.”
Sebelumnya PMI Provinsi Kalimantan Barat menempati gedung yang sudah kurang layak, yakni di Jalan KH Achmad Dahlan Nomor 17, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota.
Besarnya peran PMI dalam memenuhi kebutuhan darah masyarakat indonesia, tak perlu diragukan lagi. Kini mereka terus berbenah dan tak pernah undur dalam kegiatan kemanusiaan untuk menghimpun darah dan menyalurkannya kepada sesama yang membutuhkan.
“Kepada PMI Provinsi Kalimantan Barat saya minta kembangkan Bank Donor, bukan Bank Darah. Bank Darah itu biar ada di PMI Kabupaten/Kota dan rumah sakit, kita (PMI Provinsi Kalbar) kembangkan Bank Donor, jadi Bank Donor itu maksudnya seluruh pendonor itu kita masukan dalam satu sistem aplikasi kemudian nanti kalau misalnya sudah waktunya sampai tiga bulan sekali dia (pendonor) kita tinggal beri tahu waktunya Anda donor,” harap Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji SH MHum, saat meresmikan markas Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Barat di Jalan Sutoyo Nomor 12 Pontianak, pada Jumat (18/8/2023).
Dirinya juga menyampaikan bahwa anak penderita Thalasemia saat ini jumlahnya mencapai 230an orang. Dimana ada yang dalam satu bulan harus transfusi dua ampul bahkan ada yang lebih dari itu.
“Mereka-mereka ini harusnya sudah dicarikan pendonor tetapnya siapa-siapa dan itu terekam di dalam Bank Donor, karena jenis darah itu ada yang langka dan sulit ditemukan sehingga kita bisa siapkan. Sehingga satu anak Thalasemia itu harusnya punya 20-30 orang pendonor tetap, karena kalau terlambat transfusi dan bahkan darahnya tidak ada itu menjadi masalah. Jadi jangan dianggap sepele untuk hal ini,” tegasnya.
Dijelaskannya, dengan adanya markas PMI ini juga akan dapat diketahui jenis darahnya sehingga tidak sulit untuk disimpan. Karena darah setelah diambil dari pendonor tidak langsung dapat digunakan (transfusi). Sehingga ia menyayangkan apabila darah yang sudah diambil dari pendonor tidak bisa digunakan seluruhnya.
“Paling bagus 70 persen dan 30 persen itu harus dimusnahkan karena ada penyakit ini, penyakit itu dan musnahkan darah itu harus menggunakan alat pemusnah. PMI Provinsi harus siap dengan peralatan-peralatan yang modern, misalnya DBD hanya perlu Plasma Darah jadi tidak perlu seluruh kantong yang di ambil itu misalnya 250 CC semuanya ditransfusikan untuk meningkatkan Hb penderita DBD cukup plasmanya saja dan komponen lain bisa untuk orang lain, ini harus dikembangkan,” pintanya.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini, juga menyebutkan bahwa saat ini Kalbar harus mempunyai sekitar 200 ribu pendonor atau nasabah dari Bank Donor tersebut.
“Ini tugas kita, kalau misalnya 100 orang yang donor darah belum semuanya bisa digunakan dan paling tinggi itu 70 kantong bisa digunakan. Kemudian yang 30 kantong itu memusnahkannya tidak gampang juga, karena harus dimusnahkan dengan incenerator dan incenerator itu tidak semua rumah sakit punya, sehingga kedepan PMI harus punya satu incinerator supaya bisa memusnahkan darah dan tidak dibuang sembarang yang justru berpotensi menyebarkan penyakit,” terangnya.
Sementara itu, PMI Provinsi Kalimantan Barat, Ny Hj Lismaryani menyampaikan, bahwa hari ini merupakan hari bersejarah untuk PMI Provinsi Kalimantan Barat, dimana hari ini dilaksanakannya kegiatan Peresmian Gedung/Markas PMI Provinsi Kalimantan Barat, kemudian dilanjutkan dengan Kegiatan Donor Darah dengan target 500 pendonor serta dirangkaikan dengan pembukaan kegiatan Musyawarah Kerja Provinsi Kalimantan Barat.
“Markas PMI Provinsi Kalimantan Barat ini bisa berdiri seperti ini berkat dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang telah memprioritaskan PMI sehingga PMI Provinsi Kalimantan Barat dapat memiliki markas baru yang sangat layak. Saya selaku Ketua PMI Provinsi Kalimantan Barat mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan jajarannya khususnya Bapak Gubernur Kalimantan Barat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Ketua PMI Provinsi Kalbar juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang berjasa turut ikut serta memberikan sumbangsih yang sangat berarti untuk kemajuan PMI Provinsi Kalbar seperti Bank Kalbar, Bank Indonesia, PTPN XIII yang selama terjadinya bencana baik banjir, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan serta hunian dan kekeringan yang melanda Kalimantan Barat di Tahun 2023.
“Apresiasi kepada para donatur yang telah melengkapi dengan sarana dan prasarana berupa dua unit Motor dan satu unit Ambulance yang pada saatnya akan kami operasikan untuk aksi cepat kemanusian,” ucapnya. ***
(irf/ndi)
Discussion about this post