JURNALIS.co.id – Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji SH MHum, mengambil Sumpah/Janji dan Pelantikan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Dalam Jabatan Fungsional serta Pengucapan Ikrar Netralitas ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bertempat di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalbar, pada Selasa (22/8/2023).
Dalam prosesi acara pelantikan tersebut juga dirangkai dengan Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pejabat yang telah mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil selama 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun.
Adapun penerima penghargaan berupa Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kali ini berjumlah 224 orang dengan rincian SLKS 30 tahun pengabdian sejumlah 49 orang, SLKS 20 tahun sejumlah 50 orang dan SLKS 10 tahun berjumlah 125 orang.
Kemudian, jabatan fungsional yakni terdiri dari PPPK ke Jabatan Fungsional sejumlah 707 orang serta Fungsional Umum ke Jabatan Fungsional berjumlah 234 orang sehingga totalnya adalah 941 orang.
“Saya minta jadilah ASN yang berintegritas dan menjunjung tinggi netralitas. Ucapkan sumpah dengan serius dan dimaknai. Bagaimana mau melayani masyarakat apabila saudara dengan diri sendiri saja tidak jujur apalagi dengan orang lain, apalagi dengan institusi. Jangan sepelekan ikrar yang saudara ucapkan,” tegas Sutarmidji dihadapan para ASN.
Kemudian, dirinya juga menegaskan agar ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk selalu mengedepankan kedisiplinan dalam bertugas.
“Kalau ada yang malas masuk kantor ambil tindakan. Tegur lisan bahkan tertulis. Beri tembusan ke BKD bila perlu. Tapi jangan sampai jadi pemimpin yang sombong. Jangan sampai kita tak mau menerima saran dan koreksi dari bawahan. Ini permasalahannya di komunikasi. Kalau ada permasalahan, dibina baik-baik jangan sampai gara-gara hal kecil malah mencuat di ruang publik (media sosial), ini bisa mencoreng nama saudara sendiri, bahkan institusi. Yang bawahan juga, jika dapat tugas totalitas. Jangan lembek, saya sependapat dengan apa yang diucapkan mantan Presiden ke 5 Republik Indonesia, Ibu Megawati ASN sekarang harus lebih berintegritas, jangan lembek,” ujarnya.
Kemudian ia berharap kepada tenaga guru untuk lebih profesional dalam bertugas dan menjadi guru yang diharapkan kehadirannya oleh murid yang diajarnya.
“Jangan sampai kita menjadi guru yang tidak diharapkan kehadirannya di kelas. Kalau begini, berarti saudara gagal. Berhenti saja jadi guru, karena murid kita merasa tersiksa. Jadi guru yang baik itu adalah guru yang dinantikan oleh murid hadir di depan kelas,” terangnya.
Untuk tenaga kesehatan, tak lupa orang nomor satu di Kalbar ini menginstruksikan agar terus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat. Ia juga berharap, agar tenaga kesehatan melayani masyarakat dengan hati.
“Tenaga kesehatan juga, saudara jika tidak bisa memberikan pelayanan dengan senyum, udah, tidak usah. Itu malah buat orang jadi tambah sakit. Kalau pelayanannya seperti itu, orang mau melahirkan, mungkin bisa tidak jadi melahirkan. Kan orang namanya sakit, sakit itu bagaimana kita bisa mengurangi rasa sakitnya. Nah kenapa orang ketika melahirkan biasanya dokter mencarikan suaminya, pendampingnya, orang tua mendampingi, supaya memberikan mereka semangat agar bisa mengurangi rasa sakit. Ini kadang udahlah orang sakit, dia malah beleter,” ujarnya.
“Udah itu, kalau sudah pelayanan orang cari, dia malah sibuk main handphone dan sebagainya. Makanya saya ingatkan kepada semua tenaga kesehatan, berikanlah pelayanan terbaik kepada pasien, berikan senyum dan sapa dengan sopan,” tambahnya.
(rfa/ndi)
Discussion about this post