
JURNALIS.co.id – Sebanyak 15 peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Angkatan XIX, PKASN-LAN Jatinangor melakukan kunjungan ke Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (23/08/2023).
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Angkatan XIX, PKASN-LAN Jatinangor tersebut berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian ESDM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenkumham, Pemerintah Kota Tanjung Pinang, Pemerintah Kabupaten Batanghari, Pemerintah Kabupaten Agam, Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Pemerintah Kota Cimahi, Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, Pemerintah Kabupaten Fakfak dan Pemerintah Kota Pekanbaru.
Didampingi Coach Desi Fernanda, para peserta (PKN) II Angkatan XIX, PKASN-LAN Jatinangor tersebut disambut Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan. Hadir turut mendampingi Bupati, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala BPSDM, Kadis Penanaman modal dan PTSP, Kadis Porapar, Kepala Bappeda, Kadis Perikanan, Kadis Perkebunan dan Kehutanan, serta jajaran Pemkab Kubu Raya.
Bupati Muda mengatakan Kabupaten Kubu Raya dipilih sebagai lokus pelaksanaan PKN oleh Puslatbang PKASN Jatinangor.
Dia menuturkan semenjak berdirinya Kubu Raya pada tahun 2007 sampai dengan saat ini, Pemkab melakukan transformasi untuk mengubah pola lama ke pola baru yang betul-betul mengedepankan kepentingan rakyat (yang berbasis rumah tangga).
“Transformasi tersebut dimulai dari hal-hal yang sederhana yang sulit menjadi mudah, yang lambat menjadi cepat, yang jauh menjadi dekat, yang mahal menjadi murah, dan sebagainya. Tugas pemerintah adalah membuat peluang-peluang yang ada di masyarakat,” ucap Muda saat menerima kedatangan peserta (PKN) II Angkatan XIX, PKASN-LAN Jatinangor di Ruang Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya.
Untuk efisiensi dan efektivitas, Muda mengaku tidak segan-segan untuk memasukkan kegiatan-kegiatan di tiap OPD memiliki dua outcome, dengan cara membuat irisan kegiatan secara simultan bersamaan.
“Bahkan, untuk isu program tertentu semua OPD diwajibkan sama-sama ‘mengeroyok’ tugas yang sama. Prinsip Kepong Bakol, sudah melekat menjadi budaya kerja di seluruh OPD,” ujarnya.
Pada tahap awal melaksanakan program pembangunan di Kabupaten Kubu Raya, lanjut Muda dihadapkan pada suatu kendala klasik, yaitu ego-sektoral antar perangkat pemerintahan.
Kemudian, dengan keteladanan dan ketelatenan seorang pemimpin, kata Muda, ego-ego tersebut secepatnya dihapus dengan mengedepankan lima prinsip pelaksanaan program pembangunan Kabupaten Kubu Raya, antara lain, Fokus, Masif, Mendarat, Terukur, dan Berdampak.
Hal lain yang menjadi konsen orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya ini adalah data. Seluruh program pembangunan di Kubu Raya kata Muda, didasari dengan data yang valid, yang memungkinkan ketepatan sasaran pembangunan.
“Hal lainnya yang menjadi fokus kami adalah bahwa pembangunan dilakukan berdasar skala prioritas, dimulai dari hal-hal yg mendesak, urgen, dan krusial,” tutup Muda.
Sementara salah satu peserta dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ujang Komarudin mengatakan banyak lesson learnt yang bisa dipelajari dari Kubu Raya.
“Terutama terkait dengan transformasi tata kelola pemerintahan, bagaimana Pak Bupati merancang program pembangunan yg berbasis urgency, tingkat kepentingan, outcome, dan juga dampak yang timbul akibat pelaksanaan program tersebut. Juga bagaimana Pak Bupati demikian fokus untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya,” ujarnya.
Perwakilan dari Kementerian ESDM, yang juga ketua kelompok PKN, Priatin Hadi Wijaya mengaku terkesan dengan kesungguhan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam memimpin Kubu Raya, terutama dengan diciptakan berbagai inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.
“Kubu Raya jangan lahir sebagai beban bagi negara, justru harus menjadi teladan bagi Pemda lainnya. Dan ini sudah terbukti, bahkan dengan tagline ‘Menanjak’, dari Kubu Raya untuk Indonesia,” katanya.
Selain menyambangi Kantor Bupati Kubu Raya, peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II Angkatan XIX, PKASN-LAN Jatinangor juga memberikan santunan ke salah satu pondok pesantren di Kubu Raya.
“Ada sebanyak 35 santri yang kami berikan santunan, dan kami harap bantuan yang diberikan bisa memberikan manfaat bagi para santri,” tutupnya. (sym)
Discussion about this post