JURNALIS.co.id – Ratusan warga Desa Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Ketapang terpaksa harus mengungsi akibat kabut asap tebal yang terjadi di pemukiman mereka.
Dari data yang dikeluarkan oleh desa setempat, terdapat 130 Kepala Keluarga (KK) dengan total 271 jiwa yang mengungsi akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa (Kades) Pelang, Suandi MS mengungkapkan warga mengungsi di sejumlah lokasi sejak Minggu (03/09/2023) lalu.
“Mengungsi di Kantor Koperasi Pelang Sejahtera, rumah warga pak Samson, rumah Kepala Dusun Kanalisasi, dan sisanya ada yang ditempat keluarga masing-masing,” kata Suandi, Rabu (06/09/2023).
Warga mengungsi, kata Suandi, dikarenakan pemukiman mereka terpapar asap tebal yang disebabkan tiupan angin dari wilayah Pematang Gadung, Sungai Bakau, Sungai Besar dan Sungai Pelang.
Hingga saat ini, untuk mengantisipasi kabut asap agar tidak semakin tebal, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh BPBD, Manggala Agni, Pleton Desa, Masyarakat Peduli Api, Polsek setempt dan dari masyarakat yang wilayahnya berada di sekitaran area kahutla.
“Dari warga yang mengungsi, untuk bapak-bapak yang masih memiliki tenaga juga ikut memadamkan api. Setidaknya agar api tidak masuk ke pemukiman mereka,” ungkapnya.
Dia menambahkan hingga hari ini berbagai bantuan dari perusahaan, koperasi desa, Pemdes Pelang, kontraktor, anggota legislatif, Parpol dan Pemda melalui Dinsos sudah tiba di lokasi pengungsian.
“Jenis bantuan ada air mineral, stok makanan seperti mie instan, handuk, selimut, serta keperluan memasak lainnya sudah diterima,” jelasnya.
Suandi berharap, kondisi kabut asap bisa segera berakhir, sehingga masyarakat bisa kembali ke rumah mereka masing-masing.
“Kondisi sekarang asap mulai menipis, karena tidak ada tiupan angin. Kalau ada angin asap mulai tebal. Semoga bisa segera turun hujan,” pungkas Suandi. (lim)
Discussion about this post